Paser, Nomorsatukaltim.com – Begitu banyak destinasi wisata yang dapat dinikmati di Kabupaten Paser. Salah satunya Nui Sae yang berada di Desa Long Gelang, Kecamatan Long Ikis.
Meski perjalanan cukup melelahkan. Namun begitu sampai tujuan, semua lelah terbayarkan. Mata dimanjakan panorama alam yang tersembunyi. Diselimuti hamparan awan dengan latar belakang gunung lumut atau surga lumut dunia. Udara begitu sejuk, segar dan dingin, aroma khas dedaunan dibasahi embun tercium tajam.
“Peminat (wisatawan) cukup banyak dan penasaran untuk berwisata di Nui Sae,” kata Kepala Desa Long Gelang, Try Suyono, Rabu (31/5/2023).
Bahkan pada liburan lebaran Idulftri 2022 lalu tercatat lebih dari 500 pengunjung. Meski 2023 ini mengalami penurunan, hanya 100 orang lebih saja. Hal itu dijelaskan Try karena sulitnya akses untuk menuju Nui Sae.
“Kendalanya itu akses jalan, infrastruktur mau ke sana (Nui Sae) sudah mulai rusak. Motor aja susah,” sebutnya.
Mengenai usulan perbaikan atau peningkatan jalan sejatinya telah diusulkan. Sementara untuk berharap pada Corporate Social Responsibility (CSR) pihak pemerintah desa juga sudah melakukan kordinasi, hanya saja upaya itu bertepuk sebelah tangan.
“Kalau untuk CSR itu tidak diberlakukan untuk pembangunan fisik. Jadi yang kami harapkan satu-satunya pemerintah daerah, baik kabupaten hingga pemerintah pusat,” terang Try.
Dalam beberapa tahun terakhir untuk peningkatan fasilitas untuk menjadi daya tarik, ia mengatakan telah mengucurkan anggaran melalui dana desa dalam hal pengembangan wisata.
Terlepas dari kendala infrastruktur, Try menuturkan pengembangan selalu dilakukan. Salah satunya bakal menambah spot-spot yang dapat menarik wisatawan dari kawula muda.
“Untuk (penambahan) fasilitas saya sudah punya gambaran. Namun yang jelas (pangsa) pasarnya Nui Sae harus berubah dulu. Mungkin sebelumnya hanya lingkup orang dewasa, jadi kedepannya fasilitas untuk seluruh kalangan termasuk anak-anak,” ulasnya.
Sedikit bocoran fasilitas yakni penambahan sarana permainan untuk permainan anak dan taman untuk orang dewasa. Selain itu mengharapkan adanya dukungan atau pemangku kebijakan sehingga ada wahana lain dan lebih banyak lagi kedepannya.
Nui Sae berada di lahan yang memiliki luasan 8 hektare. “Kalau status lahan masih terikat dengan kepemilikan lahan dari perusahaan. Cuma akan kita tingkatkan untuk pembebasan lahannya itu,” ungkapnya.
Hadirnya Nui Sae juga membantu perekonomian warga sekitar, khususnya saat ada kegiatan yang dilaksanakan di wisata andalan Desa Long Gelang. Dimana masyarakat dapat berjualan.
“UMKM sangat tertolong adanya wisata ini. Mungkin kedepannya kita sering mengadakan even mulai tingkat kecamatan hingga kabupaten. Diinformasikan pengembangan wisata tertuang dalam visi misiย Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera). Yaitu memfasilitasi pariwisata berbasis alam sebagai upaya mendorong ekonomi kreatif.
“Harapan selaku pemerintah desa dan masyarakat ada bantuan dari pemerintah baik kabupaten, provinsi hingga pusat. Karena kami selama ini sudah mengucurkan sebagian dana desa untuk pengembangan wisata di desa,” tandas Try. (*)
Reporter: Achmad Syamsir Awal