Kubar, nomorsatukaltim.com – Bau tak sedap akibat sampah menumpuk di sejumlah titik kawasan perkotaan ibukota Sendawar terjadi sejak sepekan terakhir. Tak sedikit warga mengeluh karena merasa terganggu oleh polusi yang ditimbulkan.
Di Jalan Gajah Mada depan kantor Telkom Melak, kondisi tempat pembuangan sementara (TPS) telah over kapasitas, hingga meluber ke jalan raya. Ini tentu sangat riskan menimbulkan penyakit, apalagi di musim hujan seperti sekarang ini bau tak sedap dari tumpukan sampah itu terasa kian menyengat karena kondisinya yang basah.
“Nda bisa bayangkan saya, gimana dengan yang dirasakan warga sekitar sini. Saya lewat aja baunya udah enggak karuan begini, bagaimana mereka di sini,” ujar Lasmi, saat bersepeda santai melintas di jalan itu.
Mendengar banyak keluhan itu, Pemkab Kubar mengambil sikap. Saat kunjungan kerjanya bersama dinas terkait, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Ayonius mengatakan, akses menuju tempat pembuangan akhir (TPA) adalah aktor utamanya.
Menurut pengakuan sejumlah sopir, belakangan ini mereka sering terjebak di jalan karena rusak berat. Beberapa titik rusak juga telah disaksikan Ayonius langsung saat ke lapangan.
“Selama ini semua sampah itu finisnya di sini (TPA Belau Kampung Gesaliq Kecamatan Barong Tongkok). Kalau jalan begini ya, enggak mungkin bisa masuk. Belum lagi hari-hari hujan terus,” beber Ayon.
Persoalan sampah tak bisa di biarkan berlarut-larut, harus ada aksi yang nyata bukan hanya kunjungan semata.
“Saya pastikan hari ini ada perbaikan pokoknya. Walau hanya seadanya ya. Kan membangun,” sebutnya berjanji segera alat berat memperbaiki jalan sepanjang 4 kilometer itu.
Untuk mengurangi tumpukan sampah, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kubar itu pun meminta warga agar mau bekerja sama dengan cara memilah sampah dari rumah. Bijaklah dalam memilah sampah, yang organik maupun nonorganik. Petugas juga akan terbantu. (luk/zul)
