Nomor Satu Kaltim
    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS
    Sabtu, 4 Februari 2023
    Breaking News :
    • Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot
    • Kerjasama dengan Pertamina, KKP Jamin Kebutuhan Solar Nelayan
    • Karya Sejahtera Didapuk Jadi Kelompok Terbaik Budidaya Perikanan
    • Topang Pangan IKN, PPU Butuh Infrastruktur Pertanian
    • Gandeng Jepang, Kementan Canangkan Modernisasi Asuransi Pertanian
    • Gubernur Isran Noor: Setiap Jengkal Tanah Kaltim Berhak Atas Pembangunan
    • Pasar Sanggam Mampu Sumbang PAD Sesuai Target
    • Blank Spot Tak Ada, Tapi Kapasitas Internet Masih Rendah
    • Kepala Desa Dilantik Serentak Hari Ini, Masih Ada Warga Tolak Hasil Pilkades
    • Nikah Dini Karena ‘Kecelakaan’ Semakin Marak
    Nomor Satu Kaltim
    Twitter Facebook Instagram YouTube Telegram RSS
    • Utama
      • Lapsus
    • Metropolis
      • Balikpapan
      • Samarinda
    • Daerah
      • Kutim
      • Kukar
      • Kubar
      • Bontang
      • Penajam
      • Paser
      • Berau
      • Mahulu
      • Kaltara
    • Ekonomi
      • Perbankan
      • Pajak
      • SAHAM
      • Oil and Gas
    • Nasional
      • COVID-19
      • Politik
    • Disway
      • Catatan Dahlan Iskan
      • Catatan Rizal Effendi
      • Kolom Redaksi
    • Ragam
      • Olahraga
      • Podcast
        • Video Terbaru
        • LIVE
      • Feature
      • Opini
      • Cerita Rakyat
      • Hiburan & Gaya Hidup
      • Clearing Hoax
      • Resep
      • Index Berita
    • Advertorial
      • DPRD Kutai Timur
    • Network
      • Nomor Satu Utara
      • DI’s Way
    Nomor Satu Kaltim
    Home»Index Berita»Disway»Disway Viral»Suara Millenial
    Disway Viral

    Suara Millenial

    By BennyJumat, 23 Agustus 2019, 18:33 WITA5 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email
    Bagikan
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    Cerdas. Juga Cantik. Suaranya menawan hati. Millenial lagi. Sedikit mirip istri saya. Ketika seusianya –khawatir saat tidur dipunggungi istri.

    Kali pertama saya melihatnya kemarin. Di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club. Yang sudah ditonton 412.382 kali itu. Tengoklah di kanal tersebut. Kecerdasannya saat berbicara. Bisa membuat orang terpana. Sampai saya melacak Instagramnya. Hingga akhirnya menjadi followersnya.

    Berita tentangnya juga menjadi buruan ribuan orang. Hingga pukul 14.30 WIB kemarin (21/8), namanya masuk tangga viral Google Trend. Sudah lebih lima ribu kali ditelusuri.

    Dia adalah Sherly Annavita. Millenial berprestasi asal Aceh. Lahir 12 September 1992. Alumnus Universitas Paramadina. Jurusan Hubungan Internasional.

    Di media sosial, Sherly cukup populer. Pengikut Instagramnya mencapai 386 ribu, sedangkan Twitternya 11 ribu. Dari medsosnya diketahui Sherly seorang influencer yang sering berbagi motivasi. Agendanya sebagai motivator ter-posting. Termasuk sederet prestasinya.

    Di antaranya sebagai Master of Social Impact, Swinburne, Australia. Pada 2010, Sherly juga meraih juara pertama Syarhil Quran pada MTQ Aceh Utara.

    Saat ini, dia sedang menjadi ”rumpian”. Sebab di acara ILC bertajuk Perlukah Ibu Kota Pindah yang berlangsung Selasa (20/8) malam, Sherly menyindir Presiden Jokowi. Terkait rencana tersebut.

    Dia mengatakan, jika keputusan pemindahan ibu kota ke Kalimantan hanya karena banjir, macet dan polusi, maka Presiden Jokowi seolah sedang mengonfirmasi kegagalannya dalam janji kampanyenya saat pilgub dan pilpres. Atau kegagalannya sebagai gubernur dan presiden.

    Dia juga mempertanyakan alasan pemindahan ibu kota karena untuk pemerataan pembangunan. ”Apakah ada jaminan jika dipindahkan akan ada pemerataan?” tanya dia.

    Sherly menegaskan, pemindahan ibu kota bukan hal yang mendesak. Apalagi dana yang diperlukan sampai Rp466 triliun. Terlebih kalau sumbernya dari penjualan aset atau utang.

    Di sisi lain ada banyak sekali pekerjaan yang lebih mendesak, yakni soal pengangguran, penyediaan lapangan kerja, BPJS, juga BUMN strategis yang terancam bangkrut. ”Jangan sampai mengesampingkan sesuatu yang harus diprioritaskan,” ingatnya.

    Lebih-lebih, kondisi keuangan negara juga mengkhawatirkan. Tidak sedang baik-baik saja. Bunga utang saja sudah Rp 275 triliun. ”Kan sangat bermanfaat jika dialokasikan untuk kesehatan, pendidikan, kepastian kesejahteran honorer yang sifatnya masyarakat bisa diuntungkan,” ungkapnya.

    Solusinya saat ini menurutnya adalah kembali ke asas efektifitas, efisiensi, penciptaan lapangan kerja, pemberantasan KKN. Utamanya kembali menegakkan UUD Pasal 33 dengan murni dan konsekuen.

    ”Saya pikir anak muda tidak peduli siapa presidennya. Tapi akan peduli terhadap kinerjanya, apa dampaknya terhadap kami,” ucap Sherly.

    Sherly juga mendoakan Presiden Jokowi supaya di periode keduanya bisa lebih baik, lebih peka lagi dengan kebutuhan rakyat. Dimampukan oleh Yang Maha Kuasa untuk melunasi janji-janji kampanyenya.

    ”Sehingga kita akan melihat bukan makian dan cacian yang nantinya akan diterima, melainkan doa-doa dari seluruh masyarakat Indonesia kepada beliau,” pungkasnya.

    Kritikan Sherly ini menjadi pemberitaan media massa. Sehingga namanya kian diperbincangkan. Termasuk menjadi bahan utama obrolan saya dengan Dosen Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung (UBL) I.B. Ilham Malik. Kemarin.

    Doktor lulusan The University of Kitakyushu, Jepang ini juga memiliki pandangan hampir sama dengan Sherly. Dia menilai, pemindahan ibu kota itu belum ada parameternya. Menurut dia, seharusnya, semua kajian teknis dan non teknis menjadi pijakan pemerintah untuk mengambil kebijakan. Dan semuanya itu berbasis kalkulasi kuantitatif. Bukan hanya kualitatif.

    ”Negara yang berhasil memindahkan ibukotanya adalah negara yang mempertimbangankan analisis kuantitatif,” ingatnya.

    Dalam pemindahan ibu kota ini, ia melihatnya pemerintah masih menggunakan parameter makro. Tidak mengajak peneliti, tapi hanya berbicara dengan konsultan.

    ”Harus diingat, konsultan itu belum tentu ahli. Kita harus mendapatkan perspektif yang sangat luas. Sampai kita masuk ke layak atau tidak layak. Bukan apa yang terjadi sekarang, tapi ke depannya bagaimana?” tegasnya.

    Menurutnya, Bappenas bisa minta bantuan perguruan tinggi (PT) untuk mengkajinya. Seperti ahli-ahli dari Universitas Pembangunan Jaya atau Universitas Diponegoro.

    ”Setahu saya, dua PT ini yang ’tawadhu’ membahas hal tersebut,” ucapnya.

    Ilham juga melihat ada kelucuan dalam pemindahan ibu kota ini. Sebab, planning belum dilakukan, tetapi desainnya sudah dibuat.

    ”Harusnya itu, planning makro, design, terus DED, dan selanjutnya. Ini planning belum, tiba-tiba ada design, kan lucu!” katanya.

    Pastinya, menurut dia pemindahan ibu kota parameternya belum masuk ke fase boleh pindah. Tetapi baru di tahap pindah atau tidak pindah.

    ”Kalau saya boleh pinjam istilah Pak Dahlan Iskan, taraf pemindahan ibu kota ini masih di level syariat, jadi jangan dipaksa tiba-tiba ma’rifat. Bisa gila nanti!” sindirnya.

    Dia yakin Bappenas menyadari pemindahan ibu kota masih di level yang disebutkan. Tapi sepertinya istana punya pandangan lain.

    ”Saya melihat Bappenas saat ini sedang mengimbangi kemauan istana,” nilainya.

    Mendengar penjelasan I.B. Ilham Malik ini cukup membuat saya khawatir. Jangan sampai pemindahan ibu kota malah membuat negara bangkrut. Imbasnya tentu ke saya juga. Sebagai bagian dari rakyat Indonesia.

    Jika memang belum saatnya, Presiden Jokowi masih sangat bisa menarik kebijakannya memindahkan ibu kota ini. Atau menundanya. Sampai benar-benar siap.

    Mengutip perkataan Pak Dahlan Iskan dalam tulisannya berjudul Pertanda Resesi: Menelan ludah sendiri memang tidak terhormat. Tapi lebih tidak terhormat lagi diludahi orang ramai-ramai.

    Kalimantan juga harus pelajari dampaknya ketika ibu kota dipindahkan ke sana. Jangan untungnya saja dipikirkan. Kerugiannya juga harus ditimang-timang.

    Terlebih ada quote terkenal yang mengatakan: sekejam-kejamnya ibu tiri, masih lebih kejam ibu kota.(Wirahadikusumah)

     

     

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    Berita Terkait

    Kerjasama dengan Pertamina, KKP Jamin Kebutuhan Solar Nelayan

    Jumat, 3 Februari 2023, 19:00 WITA4 Mins Read

    Karya Sejahtera Didapuk Jadi Kelompok Terbaik Budidaya Perikanan

    Jumat, 3 Februari 2023, 17:00 WITA2 Mins Read

    Topang Pangan IKN, PPU Butuh Infrastruktur Pertanian

    Jumat, 3 Februari 2023, 16:30 WITA2 Mins Read

    Komentar Batalkan balasan

    dahlan iskan
    • Terbaru
    • Populer
    Jumat, 3 Februari 2023, 20:37 WITA

    Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot

    Jumat, 3 Februari 2023, 19:00 WITA

    Kerjasama dengan Pertamina, KKP Jamin Kebutuhan Solar Nelayan

    Jumat, 3 Februari 2023, 17:00 WITA

    Karya Sejahtera Didapuk Jadi Kelompok Terbaik Budidaya Perikanan

    Jumat, 3 Februari 2023, 16:30 WITA

    Topang Pangan IKN, PPU Butuh Infrastruktur Pertanian

    Jumat, 3 Februari 2023, 16:00 WITA

    Gandeng Jepang, Kementan Canangkan Modernisasi Asuransi Pertanian

    Selasa, 9 Juli 2019, 07:23 WITA

    Polling Wali Kota Balikpapan 2020

    Kamis, 26 Maret 2020, 18:45 WITA

    Disdukcapil Balikpapan Sediakan Layanan Online

    Selasa, 5 Mei 2020, 11:08 WITA

    Beraktivitas di Bawah SUTT Masih Aman

    Selasa, 24 November 2020, 10:32 WITA

    Mencegah Sengatan Listrik saat Banjir

    Jumat, 21 Agustus 2020, 13:48 WITA

    Bantuan Langsung Tunai UMKM di Kaltim Cair

    Komentar Terbaru
    • Obednego pada Pertamina Buka Peluang Bangun SPBN
    • Wisnu pada Haji Aseng 
    • Andi yunianto pada Tambang Ilegal di Tahura, Catut Nama Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim
    • Ipo pada Pailit Elit
    • Trino Junaidi pada Besok, 3 Ribu Masyarakat Adat Kutai Kembali Cat Jembatan Kartanegara Jadi Kuning Sakral

    Tentang Kami

    𝐍𝐨𝐦𝐨𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐊𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐧𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐬𝐩𝐢𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭. 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐚𝐣𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐝𝐮𝐭 𝐩𝐚𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐤𝐧𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐰𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚. 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐠𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐃𝐢𝐬𝐰𝐚𝐲 𝐍𝐞𝐰𝐬 𝐍𝐞𝐭𝐰𝐨𝐫𝐤 (𝐃𝐍𝐍) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐢𝐧𝐚 𝐃𝐚𝐡𝐥𝐚𝐧 𝐈𝐬𝐤𝐚𝐧.

    Hubungi Kami

    𝐁𝐀𝐋𝐈𝐊𝐏𝐀𝐏𝐀𝐍:
    𝐊𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐤𝐬 𝐌𝐚𝐩𝐩𝐥𝐞 𝐁𝐥𝐨𝐤 𝐀 𝟔 𝐁𝐨𝐫𝐧𝐞𝐨 𝐏𝐚𝐫𝐚𝐝𝐢𝐬𝐨, 𝐁𝐚𝐥𝐢𝐤𝐩𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐭𝐚𝐧.
    𝐓𝐞𝐥𝐞𝐩𝐨𝐧 :
    𝐊𝐚𝐧𝐭𝐨𝐫 : +𝟔𝟐 𝟓𝟒𝟐 𝟖𝟓𝟐𝟎𝟐𝟑𝟔 ;
    𝐑𝐞𝐝𝐚𝐤𝐬𝐢 : +𝟔𝟐𝟖𝟓𝟐-𝟐𝟖𝟏𝟏-𝟏𝟏𝟓𝟎 ;
    𝐈𝐤𝐥𝐚𝐧 : +𝟔𝟐𝟖𝟓𝟐-𝟓𝟎𝟖𝟖-𝟎𝟓𝟕𝟓

    𝐒𝐀𝐌𝐀𝐑𝐈𝐍𝐃𝐀:
    𝐉𝐥. 𝐆𝐚𝐭𝐨𝐭 𝐒𝐮𝐛𝐫𝐨𝐭𝐨 𝐆𝐠. 𝟏𝟒 𝐊𝐞𝐥. 𝐁𝐚𝐧𝐝𝐚𝐫𝐚, 𝐊𝐞𝐜. 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐚𝐢 𝐏𝐢𝐧𝐚𝐧𝐠, 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐒𝐚𝐦𝐚𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚.
    𝐈𝐤𝐥𝐚𝐧 : 𝟎𝟖𝟏𝟑𝟒𝟖𝟒𝟗𝟗𝟗𝟗𝟏

    𝐄𝐦𝐚𝐢𝐥 #𝟏: 𝐧𝐨𝐦𝐨𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮𝐤𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦[𝐚𝐭]𝐠𝐦𝐚𝐢𝐥[𝐝𝐨𝐭]𝐜𝐨𝐦
    𝐄𝐦𝐚𝐢𝐥 #𝟐: 𝐝𝐢𝐬𝐤𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦[𝐚𝐭]𝐠𝐦𝐚𝐢𝐥[𝐝𝐨𝐭]𝐜𝐨𝐦

    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS

    𝐍𝐨𝐦𝐨𝐫 𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐊𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦 𝐭𝐞𝐫𝐯𝐞𝐫𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐍𝐨𝐦𝐨𝐫 𝟕𝟖𝟕/𝐃𝐏-𝐕𝐞𝐫𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢/𝐊/𝐈𝐗/𝟐𝟎𝟐𝟏

    Copyright © 2020 by NomorSatuKaltim.com 

    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact
    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.