Nomor Satu Kaltim
    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS
    Selasa, 31 Januari 2023
    Breaking News :
    • PAMA ABKL Peringati Bulan K3 dengan Lomba dan Baksos 
    • Angka Perceraian Naik Karena Selingkuh Sampai Game Online
    • Wagub Hadi Mulyadi Jawab Penghiliran Industri Masih Sulit Berkembang
    • Pegawai Minim, Pemeliharaan PJU Kurang Maksimal
    • Modus Dugaan Korupsi BBM Disperkimtan: Belinya Pakai Subsidi, Tagihannya Nonsubsidi
    • Kades dari Kaltim Ungkap Alasan Minta Jabatan 9 Tahun
    • Penculikan Anak di Kubar Ternyata Hoaks
    • Hilirisasi di Kaltim Harus Integral
    • Polisi Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Kematian Mahasiswa UI
    • Ratusan Ribu Nelayan Gantung Jala, Jumlah Nelayan Turun Tajam
    Nomor Satu Kaltim
    Twitter Facebook Instagram YouTube Telegram RSS
    • Utama
      • Lapsus
    • Metropolis
      • Balikpapan
      • Samarinda
    • Daerah
      • Kutim
      • Kukar
      • Kubar
      • Bontang
      • Penajam
      • Paser
      • Berau
      • Mahulu
      • Kaltara
    • Ekonomi
      • Perbankan
      • Pajak
      • SAHAM
      • Oil and Gas
    • Nasional
      • COVID-19
      • Politik
    • Disway
      • Catatan Dahlan Iskan
      • Catatan Rizal Effendi
      • Kolom Redaksi
    • Ragam
      • Olahraga
      • Podcast
        • Video Terbaru
        • LIVE
      • Feature
      • Opini
      • Cerita Rakyat
      • Hiburan & Gaya Hidup
      • Clearing Hoax
      • Resep
      • Index Berita
    • Advertorial
      • DPRD Kutai Timur
    • Network
      • Nomor Satu Utara
      • DI’s Way
    Nomor Satu Kaltim
    Home»Index Berita»HL»Sepekan ke Depan, 9 Negara Ini Diprediksi Berpotensi Terjadi Kebakaran Lahan
    HL

    Sepekan ke Depan, 9 Negara Ini Diprediksi Berpotensi Terjadi Kebakaran Lahan

    By BennyKamis, 8 Agustus 2019, 14:51 WITA3 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email
    Bagikan
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    Jakarta, DiswayKaltim.com –  Masyarakat harus terus waspada terhadap penyebaran titik panas. Untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya titik hotspot selama dua pekan terakhir.

    Diketahui, sejak 25 Juli hingga 5 Agustus 2019 ada 18.895 titik panas di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Papua Nugini. Deputi Meteorologi BMKG Prabowo menyampaikan, berdasarkan citra Satelit Terra Aqua (STA) dan Satelit Himawari (JMA Jepang) ada peningkatan titik panas. Prabowo mengungkapkan, hal tersebut diakibatkan karena kondisi atmosfer dan cuaca yang relatif kering sehingga mengakibatkan tanaman menjadi mudah terbakar.

    “Kondisi tersebut perlu diperhatikan, agar tidak diperparah dengan maraknya pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertanian dengan cara membakar,” katanya, Rabu (7/8/2019).

    Dalam mengatasi hal tersebut, BMKG berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat.

    Sebab, hal itu dapat memengaruhi terjadinya polusi udara, asap, potensi kekeringan lahan, dan kekurangan air bersih. Prabowo menilai, pola angin dominan berasal dari arah tenggara. Sehingga mendorong arah penyebaran (trayektori) asap melintasi perbatasan wilayah Indonesia (transboundary haze). Kondisi tersebut telah diantisipasi dalam bentuk informasi peringatan dini berupa monitoring sebaran asap dan prediksi zona kemudahan terbakar menggunakan Fire Danger Rating System (FDRS) hingga 7 hari ke depan untuk wilayah ASEAN.

    Selanjutnya, kata Prabowo, dalam sistem tersebut terdapat peta prakiraan tingkat kemudahan terjadinya kebakaran berdasarkan unsur cuaca untuk wilayah Asia Tenggara. Dalam sepekan kedepan, 6 Agustus hingga 12 Agustus 2019 diperkirakan ada 9 negara masuk kategori yang diprediksi sangat mudah terjadi kebakaran.

    Ke sembilan negara itu adalah:

    1. Indonesia
    2. Brunei Darussalam
    3. Kamboja
    4. Filipina
    5. Thailand
    6. Malaysia
    7. Myanmar
    8. Vietnam
    9. Laos

    Sementara itu, sebagian besar wilayah Indonesia dan beberapa wilayah di ASEAN sedang mengalami musim kemarau. Selain itu, kondisi musim saat ini juga dipengaruhi oleh kondisi anomali suhu permukaan laut yang negatif, khususnya di selatan ekuator, El Nino dengan intensitas lemah yang berlangsung dari akhir 2018. Saat ini menuju kondisi netral, serta Indian Ocean Dipole Mode yang saat ini bernilai positif.

    “Ini mengakibatkan musim kemarau tahun ini lebih kering dari tahun lalu, dan kondisi lahan khususnya gambut secara potensi menjadi mudah terbakar,” tuturnya.

    Kering itu, dijelaskan Prabowo, diikuti oleh kemunculan hotspot yang dapat berkembang menjadi kebakaran hutan dan lahan yang pada akhirnya menimbulkan asap dan penurunan kualitas udara. “Untuk itu diperlukan kewaspadaan dan langkah antisipatisi untuk meminimalisasi dampak,” tandasnya.

    Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terus berupaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Upaya itu direspons positif dan apresiasi dari negara tetangga di sidang ASEAN yang dihadiri oleh 5 negara yakni, Singapore, Malaysia, Thailand, Brunei dan Indonesia.

    “Tadi malam baru selesai meeting, selama dua hari sidang tidak ada yang menyampaikan transboundary dari Indonesia. Kita jelaskan upaya-upaya konkrit yang terus dilakukan di lapangan, meski harus diakui kebakaran di lahan gambut memang sangat sulit dipadamkan,” kata Direktur Pengendalian Karhutla KLHK, Raffles B Panjaitan.

    Demi mengatasi kebakaran tersebut, Satgas Terpadu Karhutla terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan titik api yang bermunculan di daerah-daerah rawan. Sampai dengan 6 Agustus 2019, sekitar 38 unit helikopter dan pesawat terlibat dalam kegiatan patroli maupun pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

    Sedangkan untuk 5 Agustus lalu, ucap Raffles, telah dilakukan sebanyak 24.660 kali water boombing dengan air yang dijatuhkan sebanyak 90.457.400 liter untuk memadamkan api di titik-titik yang sulit dijangkau oleh tim yang berkerja di darat.

    “Jadi upaya pengendalian tanpa henti terus kita lakukan. Tentu kita sangat berharap peran aktif semua pihak untuk terus mengingatkan, mengawasi, dan mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar,” katanya. (bar/indopos/eny)

     

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    Berita Terkait

    Angka Perceraian Naik Karena Selingkuh Sampai Game Online

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:51 WITA3 Mins Read

    Wagub Hadi Mulyadi Jawab Penghiliran Industri Masih Sulit Berkembang

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:43 WITA2 Mins Read

    Kades dari Kaltim Ungkap Alasan Minta Jabatan 9 Tahun

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:13 WITA2 Mins Read

    Komentar Batalkan balasan

    dahlan iskan
    • Terbaru
    • Populer
    Selasa, 31 Januari 2023, 09:01 WITA

    PAMA ABKL Peringati Bulan K3 dengan Lomba dan Baksos 

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:51 WITA

    Angka Perceraian Naik Karena Selingkuh Sampai Game Online

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:43 WITA

    Wagub Hadi Mulyadi Jawab Penghiliran Industri Masih Sulit Berkembang

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:28 WITA

    Pegawai Minim, Pemeliharaan PJU Kurang Maksimal

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:22 WITA

    Modus Dugaan Korupsi BBM Disperkimtan: Belinya Pakai Subsidi, Tagihannya Nonsubsidi

    Selasa, 9 Juli 2019, 07:23 WITA

    Polling Wali Kota Balikpapan 2020

    Kamis, 26 Maret 2020, 18:45 WITA

    Disdukcapil Balikpapan Sediakan Layanan Online

    Selasa, 5 Mei 2020, 11:08 WITA

    Beraktivitas di Bawah SUTT Masih Aman

    Selasa, 24 November 2020, 10:32 WITA

    Mencegah Sengatan Listrik saat Banjir

    Jumat, 21 Agustus 2020, 13:48 WITA

    Bantuan Langsung Tunai UMKM di Kaltim Cair

    Komentar Terbaru
    • Obednego pada Pertamina Buka Peluang Bangun SPBN
    • Wisnu pada Haji Aseng 
    • Andi yunianto pada Tambang Ilegal di Tahura, Catut Nama Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim
    • Ipo pada Pailit Elit
    • Trino Junaidi pada Besok, 3 Ribu Masyarakat Adat Kutai Kembali Cat Jembatan Kartanegara Jadi Kuning Sakral

    Tentang Kami

    𝐍𝐨𝐦𝐨𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐊𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐧𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐬𝐩𝐢𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭. 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐚𝐣𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐝𝐮𝐭 𝐩𝐚𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐤𝐧𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐰𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚. 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐠𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐃𝐢𝐬𝐰𝐚𝐲 𝐍𝐞𝐰𝐬 𝐍𝐞𝐭𝐰𝐨𝐫𝐤 (𝐃𝐍𝐍) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐢𝐧𝐚 𝐃𝐚𝐡𝐥𝐚𝐧 𝐈𝐬𝐤𝐚𝐧.

    Hubungi Kami

    𝐁𝐀𝐋𝐈𝐊𝐏𝐀𝐏𝐀𝐍:
    𝐊𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐤𝐬 𝐌𝐚𝐩𝐩𝐥𝐞 𝐁𝐥𝐨𝐤 𝐀 𝟔 𝐁𝐨𝐫𝐧𝐞𝐨 𝐏𝐚𝐫𝐚𝐝𝐢𝐬𝐨, 𝐁𝐚𝐥𝐢𝐤𝐩𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐭𝐚𝐧.
    𝐓𝐞𝐥𝐞𝐩𝐨𝐧 :
    𝐊𝐚𝐧𝐭𝐨𝐫 : +𝟔𝟐 𝟓𝟒𝟐 𝟖𝟓𝟐𝟎𝟐𝟑𝟔 ;
    𝐑𝐞𝐝𝐚𝐤𝐬𝐢 : +𝟔𝟐𝟖𝟓𝟐-𝟐𝟖𝟏𝟏-𝟏𝟏𝟓𝟎 ;
    𝐈𝐤𝐥𝐚𝐧 : +𝟔𝟐𝟖𝟓𝟐-𝟓𝟎𝟖𝟖-𝟎𝟓𝟕𝟓

    𝐒𝐀𝐌𝐀𝐑𝐈𝐍𝐃𝐀:
    𝐉𝐥. 𝐆𝐚𝐭𝐨𝐭 𝐒𝐮𝐛𝐫𝐨𝐭𝐨 𝐆𝐠. 𝟏𝟒 𝐊𝐞𝐥. 𝐁𝐚𝐧𝐝𝐚𝐫𝐚, 𝐊𝐞𝐜. 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐚𝐢 𝐏𝐢𝐧𝐚𝐧𝐠, 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐒𝐚𝐦𝐚𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚.
    𝐈𝐤𝐥𝐚𝐧 : 𝟎𝟖𝟏𝟑𝟒𝟖𝟒𝟗𝟗𝟗𝟗𝟏

    𝐄𝐦𝐚𝐢𝐥 #𝟏: 𝐧𝐨𝐦𝐨𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮𝐤𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦[𝐚𝐭]𝐠𝐦𝐚𝐢𝐥[𝐝𝐨𝐭]𝐜𝐨𝐦
    𝐄𝐦𝐚𝐢𝐥 #𝟐: 𝐝𝐢𝐬𝐤𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦[𝐚𝐭]𝐠𝐦𝐚𝐢𝐥[𝐝𝐨𝐭]𝐜𝐨𝐦

    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS

    𝐍𝐨𝐦𝐨𝐫 𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐊𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦 𝐭𝐞𝐫𝐯𝐞𝐫𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐍𝐨𝐦𝐨𝐫 𝟕𝟖𝟕/𝐃𝐏-𝐕𝐞𝐫𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢/𝐊/𝐈𝐗/𝟐𝟎𝟐𝟏

    Copyright © 2020 by NomorSatuKaltim.com 

    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact
    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.