Nomor Satu Kaltim
    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS
    Sabtu, 4 Februari 2023
    Breaking News :
    • Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot
    • Kerjasama dengan Pertamina, KKP Jamin Kebutuhan Solar Nelayan
    • Karya Sejahtera Didapuk Jadi Kelompok Terbaik Budidaya Perikanan
    • Topang Pangan IKN, PPU Butuh Infrastruktur Pertanian
    • Gandeng Jepang, Kementan Canangkan Modernisasi Asuransi Pertanian
    • Gubernur Isran Noor: Setiap Jengkal Tanah Kaltim Berhak Atas Pembangunan
    • Pasar Sanggam Mampu Sumbang PAD Sesuai Target
    • Blank Spot Tak Ada, Tapi Kapasitas Internet Masih Rendah
    • Kepala Desa Dilantik Serentak Hari Ini, Masih Ada Warga Tolak Hasil Pilkades
    • Nikah Dini Karena ‘Kecelakaan’ Semakin Marak
    Nomor Satu Kaltim
    Twitter Facebook Instagram YouTube Telegram RSS
    • Utama
      • Lapsus
    • Metropolis
      • Balikpapan
      • Samarinda
    • Daerah
      • Kutim
      • Kukar
      • Kubar
      • Bontang
      • Penajam
      • Paser
      • Berau
      • Mahulu
      • Kaltara
    • Ekonomi
      • Perbankan
      • Pajak
      • SAHAM
      • Oil and Gas
    • Nasional
      • COVID-19
      • Politik
    • Disway
      • Catatan Dahlan Iskan
      • Catatan Rizal Effendi
      • Kolom Redaksi
    • Ragam
      • Olahraga
      • Podcast
        • Video Terbaru
        • LIVE
      • Feature
      • Opini
      • Cerita Rakyat
      • Hiburan & Gaya Hidup
      • Clearing Hoax
      • Resep
      • Index Berita
    • Advertorial
      • DPRD Kutai Timur
    • Network
      • Nomor Satu Utara
      • DI’s Way
    Nomor Satu Kaltim
    Home»Index Berita»HL»Petani Balikpapan Produksi Beras Beruang Madu
    HL

    Petani Balikpapan Produksi Beras Beruang Madu

    By Rudi AgungJumat, 20 Januari 2023, 16:00 WITA3 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email
    Beras Beruang Madu, produksi petani Balikpapan. (DP3 Balikpapan)
    Bagikan
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    Nomorsatukaltim.comย – Mungkin banyak yang belum tahu, jika petani Balikpapan punya produksi beras lokal sendiri. Namanya, beras Beruang Madu.

    Minimnya lahan pertanian di Balikpapan, tidak membuat pesimis Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) kota ini. Bersama para petani, mereka terus menggenjot produksi ketahanan pangan. Salah satunya beras lokal.

    Beras Beruang Madu ini salah satu hasil produksi pertanian yang dikelola secara mandiri. Lokasi produksinya ada di Kelurahan Teritip, tepatnya di Kecamatan Balikpapan Timur daerah Gunung Binjay.

    Penyuluh DP3 Balikpapan, yang merangkap sebagai Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Kasan mengatakan bahwa beras Beruang Madu adalah asli hasil produksi para petani Balikpapan khususnya petani di Teritip.

    Meski saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan beras warga Balikpapan, namun langkah ini sebagai upaya menggenjot produk pangan di Kota Balikpapan.

    “Beras Beruang Madu sudah lama dikonsumsi, khususnya untuk para petani kita di wilayah Teritip. Dipasarkan hanya sekitar wilayah Teritip saja, karena jumlahnya tidak terlalu banyak, jadi hanya sebatas konsumsi lingkungan saja,” jelasnya, Jumat, (20/1/2023).

    Beras tersebut mulai diperkenalkan melalui event Kota, seperti Natal dan Tahun Baru,ย  bazar Ramadhan serta gerakan Masyarakat.

    “Jika diproduksi masyakarat Balikpapan keseluruhan belum mampu, karena jumlahnya masih minim. Tapi kami sering memperkenalkan melalui event kota,” ujar Kasan.

    Ia menjelaskan rotal produksi rerata para petani padi mencapai empat sampai lima ton per hektare. Luas lahan di sana sekitar 30 Ha. Untuk panen, dibutuhkan waktu 110 hari atau tiga bulan lebih.

    “Pertahun bisa panen sebanyak dua kali,” jelasnya. Artinya beras Beruang Madu dapat diproduksi sebanyak 300 ton per tahun.

    Kasan menjelaskan alasan per tahun hanya dapat panen dua kali, dikarenakan faktor iklim, sumber daya manusia dan peralatan produksi yang belum memadai.

    Para petani juga kewalahan ketika musim hujan datang. “Sebab masih kurangnya pelataran untuk menjemur padi ketikan panen,” tuturnya.

    “Bukan oven seperti daerah sentral sana, yang kalau panen jemurnya tinggal ditunggu otomatis saja,” sambung Kasan.

    Meski belum optimal dari kuantitas produksi, tapi dari kualitasnya patut diacungi jempol. Beras Beruang Madu tidak kalah kualitasnya dalam bersaing dengan beras daerah luar. “Cukup bagus tidak mengecewakan konsumen,” imbuhnya.

    Kebutuhan Beras Balikpapan

    Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Heria Prisni, mengakui kota ini masih sangat sulit untuk mewujudkan ketahanan pangan mandiri. Salah satu kendalanya karena keterbatasan lahan.

    Selama ini jumlah lahan pertanian di Balikpapan terbilang kecil. Hanya sekitar 32 hektare. Ditambah dengan sistem tadah hujan, panen hanya terjadi satu atau dua kali dalam setahun. Dari lahan itu menghasilkan beras sebanyak 398 ton atau hanya mencukupi 0,7 persen dari total kebutuhan beras warga Balikpapan.

    Konsumsi beras per orang mencapai 77 kg per tahun, dikalikan jumlah penduduk Balikpapan sekitar 700 ribuan jiwa, maka kebutuhan wargaย  Balikpapan bisa mencapai 54 ribu ton lebih.

    “Kebutuhan itu belum ditambah para pendatang. Dalam setahun kebutuhan kita untuk beras per tahun bisa mencapai 54 ribu ton lebih atau 4.480 ton per bulan,” jelasnya.

    Untuk menutupi kekurangan itu, Balikpapan harus tetap mengimpor beras dari luar daerah. Terutama dari Jawa dan Sulawesi.

    โ€œKemampuan produksi beras kita kecil sekali. Bukan sebagai sentra utama, sehingga dibutuhkan kerjasama dengan pihak lain. Meski persentasenya kecil, sampai saat ini masih belum kekurangan karena ada pasokan dari luar,โ€ jelasnya.

    Meski demikian, pihaknya tetap berupaya menggenjot produksi beras lokal. Terlebih dalam mempersiapkan diri sebagai kota penyangga IKN. Saat ini beras lokal di Kaltim ada dua. Beras Beruang Madu dari Balikpapan, dan beras Segar dari Penajam Paser Utara.

    “Itu pun didistribusikan jumlahnya terbatas dan selalu habis. Harganya terjangkau, Rp 50 ribu untuk 5 kg atau Rp 10 ribu per kg,โ€ jelasnya.

    Selain menggenjot produksi beras, DP3 Balikpapan juga fokus mengembangkan produks holtikultura. Termasuk mengembangkan tanaman pangan di pekarangan. (*)

    Reporter: Muhammad Taufik

    Balikpapan Beras Balikpapan Beras lokal
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    Berita Terkait

    Kerjasama dengan Pertamina, KKP Jamin Kebutuhan Solar Nelayan

    Jumat, 3 Februari 2023, 19:00 WITA4 Mins Read

    Karya Sejahtera Didapuk Jadi Kelompok Terbaik Budidaya Perikanan

    Jumat, 3 Februari 2023, 17:00 WITA2 Mins Read

    Topang Pangan IKN, PPU Butuh Infrastruktur Pertanian

    Jumat, 3 Februari 2023, 16:30 WITA2 Mins Read

    Komentar Batalkan balasan

    dahlan iskan
    • Terbaru
    • Populer
    Jumat, 3 Februari 2023, 20:37 WITA

    Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot

    Jumat, 3 Februari 2023, 19:00 WITA

    Kerjasama dengan Pertamina, KKP Jamin Kebutuhan Solar Nelayan

    Jumat, 3 Februari 2023, 17:00 WITA

    Karya Sejahtera Didapuk Jadi Kelompok Terbaik Budidaya Perikanan

    Jumat, 3 Februari 2023, 16:30 WITA

    Topang Pangan IKN, PPU Butuh Infrastruktur Pertanian

    Jumat, 3 Februari 2023, 16:00 WITA

    Gandeng Jepang, Kementan Canangkan Modernisasi Asuransi Pertanian

    Selasa, 9 Juli 2019, 07:23 WITA

    Polling Wali Kota Balikpapan 2020

    Kamis, 26 Maret 2020, 18:45 WITA

    Disdukcapil Balikpapan Sediakan Layanan Online

    Selasa, 5 Mei 2020, 11:08 WITA

    Beraktivitas di Bawah SUTT Masih Aman

    Selasa, 24 November 2020, 10:32 WITA

    Mencegah Sengatan Listrik saat Banjir

    Jumat, 21 Agustus 2020, 13:48 WITA

    Bantuan Langsung Tunai UMKM di Kaltim Cair

    Komentar Terbaru
    • Obednego pada Pertamina Buka Peluang Bangun SPBN
    • Wisnu pada Haji Asengย 
    • Andi yunianto pada Tambang Ilegal di Tahura, Catut Nama Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim
    • Ipo pada Pailit Elit
    • Trino Junaidi pada Besok, 3 Ribu Masyarakat Adat Kutai Kembali Cat Jembatan Kartanegara Jadi Kuning Sakral

    Tentang Kami

    ๐๐จ๐ฆ๐จ๐ซ๐ฌ๐š๐ญ๐ฎ ๐Š๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐๐ข๐š ๐ข๐ง๐Ÿ๐จ๐ซ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข ๐๐š๐ง ๐›๐ข๐ฌ๐ง๐ข๐ฌ ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ง๐  ๐ข๐ง๐ฌ๐ฉ๐ข๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐š๐ค๐š๐ฅ ๐ฌ๐ž๐ก๐š๐ญ. ๐Œ๐ž๐ง๐ฒ๐š๐ฃ๐ข๐ค๐š๐ง ๐ฌ๐ฎ๐๐ฎ๐ญ ๐ฉ๐š๐ง๐๐š๐ง๐  ๐›๐š๐ซ๐ฎ ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐š๐ค๐ง๐š๐ข ๐ฉ๐ž๐ซ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐ฐ๐š ๐๐š๐ซ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฌ๐ข ๐›๐ž๐ซ๐›๐ž๐๐š. ๐Œ๐ž๐๐ข๐š ๐ข๐ง๐ข ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข๐ก ๐ญ๐ž๐ซ๐ ๐š๐›๐ฎ๐ง๐  ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐ƒ๐ข๐ฌ๐ฐ๐š๐ฒ ๐๐ž๐ฐ๐ฌ ๐๐ž๐ญ๐ฐ๐จ๐ซ๐ค (๐ƒ๐๐) ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐๐ข๐›๐ข๐ง๐š ๐ƒ๐š๐ก๐ฅ๐š๐ง ๐ˆ๐ฌ๐ค๐š๐ง.

    Hubungi Kami

    ๐๐€๐‹๐ˆ๐Š๐๐€๐๐€๐:
    ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐ฅ๐ž๐ค๐ฌ ๐Œ๐š๐ฉ๐ฉ๐ฅ๐ž ๐๐ฅ๐จ๐ค ๐€ ๐Ÿ” ๐๐จ๐ซ๐ง๐ž๐จ ๐๐š๐ซ๐š๐๐ข๐ฌ๐จ, ๐๐š๐ฅ๐ข๐ค๐ฉ๐š๐ฉ๐š๐ง ๐’๐ž๐ฅ๐š๐ญ๐š๐ง.
    ๐“๐ž๐ฅ๐ž๐ฉ๐จ๐ง :
    ๐Š๐š๐ง๐ญ๐จ๐ซ : +๐Ÿ”๐Ÿ ๐Ÿ“๐Ÿ’๐Ÿ ๐Ÿ–๐Ÿ“๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ” ;
    ๐‘๐ž๐๐š๐ค๐ฌ๐ข : +๐Ÿ”๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ“๐Ÿ-๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ๐Ÿ-๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ“๐ŸŽ ;
    ๐ˆ๐ค๐ฅ๐š๐ง : +๐Ÿ”๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ“๐Ÿ-๐Ÿ“๐ŸŽ๐Ÿ–๐Ÿ–-๐ŸŽ๐Ÿ“๐Ÿ•๐Ÿ“

    ๐’๐€๐Œ๐€๐‘๐ˆ๐๐ƒ๐€:
    ๐‰๐ฅ. ๐†๐š๐ญ๐จ๐ญ ๐’๐ฎ๐›๐ซ๐จ๐ญ๐จ ๐†๐ . ๐Ÿ๐Ÿ’ ๐Š๐ž๐ฅ. ๐๐š๐ง๐๐š๐ซ๐š, ๐Š๐ž๐œ. ๐’๐ฎ๐ง๐ ๐š๐ข ๐๐ข๐ง๐š๐ง๐ , ๐Š๐จ๐ญ๐š ๐’๐š๐ฆ๐š๐ซ๐ข๐ง๐๐š.
    ๐ˆ๐ค๐ฅ๐š๐ง : ๐ŸŽ๐Ÿ–๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ’๐Ÿ–๐Ÿ’๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ

    ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ #๐Ÿ: ๐ง๐จ๐ฆ๐จ๐ซ๐ฌ๐š๐ญ๐ฎ๐ค๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ[๐š๐ญ]๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ[๐๐จ๐ญ]๐œ๐จ๐ฆ
    ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ #๐Ÿ: ๐๐ข๐ฌ๐ค๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ[๐š๐ญ]๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ[๐๐จ๐ญ]๐œ๐จ๐ฆ

    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS

    ๐๐จ๐ฆ๐จ๐ซ ๐’๐š๐ญ๐ฎ ๐Š๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ ๐ญ๐ž๐ซ๐ฏ๐ž๐ซ๐ข๐Ÿ๐ข๐ค๐š๐ฌ๐ข ๐ƒ๐ž๐ฐ๐š๐ง ๐๐ž๐ซ๐ฌ ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐๐จ๐ฆ๐จ๐ซ ๐Ÿ•๐Ÿ–๐Ÿ•/๐ƒ๐-๐•๐ž๐ซ๐ข๐Ÿ๐ข๐ค๐š๐ฌ๐ข/๐Š/๐ˆ๐—/๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ

    Copyright ยฉ 2020 byย NomorSatuKaltim.comย 

    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact
    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.