Kubar, nomorsatukaltim.com – Tingginya usulan belanja pembangunan infrastruktur di Kubar tidak sebanding dengan kesediaan dana yang ditransfer Pemerintah Pusat. Akibatnya, realisasi di lapangan dilakukan secara bertahap.
Di antaranya, keluhan rusaknya jalan Muara Pahu dari Kampung Tanjung Laong-Gunung Bayan. Demikian pula jalan Kampung Muara Beloan ke Muara Bunyut, Kecamatan Melak.
Saat disambangi awak Disway Kaltim di ruangan kerjanya, Kamis (15/4/2021) siang, Wabup Kubar Edyanto Arkan, enggan memberikan komentar terlalu jauh, terkait maraknya keluhan warga Muara Pahu di media sosial, terkhusus rusaknya jalan Kampung Tanjung Laong-Gunung Bayan.
“Kita tetap lakukan perbaikan jalan di situ. Tapi karena keterbatasan dana, sehingga dilakukan bertahap,” kata Haji Edi sapaan akrabnya.
Permintaan warga serba instan sudah biasa baginya. Yah, harus bersabarlah. Pastinya pemkab tidak tinggal diam tetap akan menindaklanjutinya.
“Tapi kembali saya tegaskan, dana kita terbatas, sehingga dikerjakan bertahap,” kata Wabup, sembari menjelaskan, kerusakan jalan Muara Beloan juga dianggarkan 2021.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kubar Philip mengatakan, ruas jalan Tanjung Laong-Gunung Bayan, sebenarnya sebagaian sudah dikerjakan dengan di-rigid (pengerasan).
Pada anggaran 2021, kembali dikucurkan senilai Rp 13 miliar. Untuk meneruskan pengerasan (cor beton) jalan poros arah Gunung Bayan ke Tanjung Laong.
“Kami mohon masyarakat mengerti. Karena keterbatasan dana sehingga dikerjakan secara bertahap,” kata Philip.
Untuk diketahui, pada anggaran 2021, ungkap dia, di DPUPR Kubar memiliki 150 paket proyek infrastruktur se-Kubar. Ditarget mulai dikerjakan pada April melakukan lelang. Dilanjutkan, pekerjaan fisiknya.
Diwartakan sebelumnya, bahwa Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kubar, Marto Yosan menjelaskan, ruas jalan Tebisaq-Gunung Bayan-Muara Pahu-Penyinggahan, totalnya sepanjang 52 kilometer. Panjang ruas jalan yang sudah dikerjakan (pengerasan cor hingga aspal) 31,27 km.
“Panjang ruas jalan yang akan dikerjakan yaitu 20,73 km. Total anggaran untuk menuntaskan ruas jalan itu sebesar Rp 145.939.200.000, melalui APBD Kubar,” kata Ocan sapaan akrabnya.
Keluhan masyrakat terkait kondisi akses darat Muara Pahu ini diakui Plt Camat Muara Pahu, Aspar saat dikonfirmasi media ini. Ia mengakui menerima keluhan masyarakat perihal jalan rusak.
“Karena dari Gunung Bayan ada jalan alternatif, jalan tambang batu bara ke Kem Baru, Kampung Muara Tae, Kecamatan Jempang yang berada di akses poros trasn Kalimantan,” katanya.
Aspar menambahkan, akses poros dari Kampung Tanjung Laong ke Gunung Bayan total panjangnya sekitar 18 km. Dari panjang jalan itu, yang sudah di semenisasi sekitar 8,170 km.
“Sudah masuk di Musrenbang tahun 2022. Untuk tahun 2021 ini ada tambahan untuk semenisasi jalan dari Tanjung Laong ke Gunung Bayan,” pungkasnya.(luk/boy)
