Muhammad Zulkifli. (Rizki Hadid-diswaykaltim.com)ย
Samarinda, DiswayKaltim.com – Keberadaan Bandara APT Pranoto di ibu kota Kaltim disebut cukup menggairahkanย bisnis perhotelan di Kota Tepian. Demikian disampaikan Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim Muhammad Zulkifli.
Meski demikian, Zulkifli mengakui dampak yang dirasakan tersebut tentu fluktuatif. Bergantung pada momen peak season atau tidak. Namun secara garis besar, kata dia, pengusaha hotel menuai berkah dengan adanya bandara di Sungai Siring tersebut.
“Samarinda menjadi titik temu antara Kukar, Kubar, Kutim,ย dan Bontang,” ulas Zulkifli kepada DiswayKaltim.com.
Untuk menjaga fluktuasi okupansiย menjadi lebih positifย stabil, Zulkifli berharap pemerintah daerah merespons dengan menggelar even pariwisata yang mampu menjadi magnet bagi wisatawan.
“Selain itu, kualitas spot wisata harus ditingkatkan, supaya tidak bosan dan menjadi pilihan utama para wisatawan ke Kaltim,” urai Zulkifli.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, tingkat penghunianย kamar (TPK) hotel berbintang di Kaltim pada Meiย sebesar 49,90ย persen. Terjadi penurunanย 5,83ย poin dibanding TPK April yang sebesar 55,72 persen.
Rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintangย pada Mei selama 1,71 hari. Rata-rata lama tamu mancanegara menginap selama 2,35 hari danย rata-rata lama tamu nusantara menginap selama 1,70 hari.
Sedangkanย jumlahย kunjunganย wisatawanย mancanegara pada Mei tercatat 208 kunjungan atau menurunย 141 kunjungan dibandingย bulan sebelumnya yang mencapai 349 kunjungan.
Secaraย kumulatif,ย jumlahย wisatawanย mancanegaraย yang berkunjung keย Kaltimย padaย Januari 2018 hinggaย Mei 2019 mencapaiย 3.777 kunjungan. (hdd/eny)