Nomor Satu Kaltim
    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS
    Senin, 20 Maret 2023
    Breaking News :
    • Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Paser Terendam Banjir
    • Bisikan Partner
    • Catatan Dua Tahun Kepemimpinan Fahmi-Masitah
    • Bina Akhlak hingga Beri Kontribusi untuk Pembangunan Daerah
    • Cinta Cilaka
    • Viral Kehidupan Mewah Cindara, Netizen Membela
    • Target Investasi Kaltim Kembangkan Pertanian
    • Tingkatkan Ketahanan Pangan, Kementan Gandeng TNI
    • Tunggu Buldozer
    • Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Pembangunan Musala SD Muhammadiyah 2 Bontang
    Nomor Satu Kaltim
    Twitter Facebook Instagram YouTube Telegram RSS
    Login
    • Utama
      • Lapsus
    • Metropolis
      • Balikpapan
      • Samarinda
    • Daerah
      • Kutim
      • Kukar
      • Kubar
      • Bontang
      • Penajam
      • Paser
      • Berau
      • Mahulu
      • Kaltara
    • Ekonomi
      • Perbankan
      • Pajak
      • SAHAM
      • Oil and Gas
    • Nasional
      • COVID-19
      • Politik
    • Disway
      • Catatan Dahlan Iskan
      • Catatan Rizal Effendi
      • Kolom Redaksi
    • Ragam
      • Olahraga
      • Podcast
        • Video Terbaru
        • LIVE
      • Feature
      • Opini
      • Cerita Rakyat
      • Hiburan & Gaya Hidup
      • Clearing Hoax
      • Resep
      • Index Berita
    • Advertorial
      • DPRD Kutai Timur
    • Network
      • Nomor Satu Utara
      • DI’s Way
    Nomor Satu Kaltim
    Home»Index Berita»Disway»Catatan Dahlan Iskan»Musim Panas
    Catatan Dahlan Iskan

    Musim Panas

    By Devi AlamsyahRabu, 6 Juli 2022, 08:09 WITA4 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email
    catatan dahlan iskan
    Bagikan
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    JEPANG ”menyerah”: akan menghidupkan lagi semua pembangkit listrik tenaga nuklirnya. Yang 14 reaktor itu. Krisis listrik memburuk di sana. Apalagi di saat memasuki musim panas sekarang ini.

    Kita hanya tahu rakyat Jepang itu enak. Makmur. Tapi kita tidak ikut merasakan bagaimana mereka harus sangat hemat listrik. Dan itu harus dilaksanakan dengan sangat disiplin.

    Saya punya tamu dari Jepang pekan lalu. Ia bercerita soal bagaimana rakyat harus sangat hemat listrik di sana –seperti bukan negara kaya saja.

    Sewaktu ia bercerita, saya langsung melirik lampu-lampu di sekitar ruang tamu. Saya khawatir masih ada yang menyala di siang bolong. Saya tidak mau ia berkata dalam hati: ini di negara yang diutangi malah tidak mau hemat listrik.

    Listrik di Jepang sudah telanjur sangat tergantung pada nuklir. Sampai 30 persen. Maka begitu ada kecelakaan pembangkit nuklir di Fukusima 11 tahun lalu semua pembangkit nuklir dimatikan. Emosi masyarakat sangat tinggi: anti nuklir.

    Ternyata, tanpa nuklir, renewable energi belum bisa mengatasi. Demi bebas nuklir rakyat Jepang pilih mau diajak ”menderita listrik”. Tapi ekonomi tidak bisa jalan tanpa listrik. Listrik adalah darah bagi kehidupan ekonomi.

    Sebenarnya Jepang sudah memeriksa ulang seluruh pembangkit listrik nuklirnya. Semua aman. Mestinya tidak apa-apa tetap dijalankan. Bahwa terjadi bencana di Fukushima itu benar-benar kecelakaan. Tsunami di Fukushima hari itu keterlaluan. Tinggi gelombangnya sampai 9 meter. Sejarah tsunami mencatat gelombang tertinggi hanya 6 meter.

    Baca Juga:  Arwana 6 T

    Reaktor nuklirnya sendiri sebenarnya tidak apa-apa. Kuat. Tapi pemasok listrik cadangannya terkena tsunami. Harusnya ”genset” itu diletakkan di tempat yang tinggi –sebagai antisipasi tsunami yang di luar perhitungan.

    Memang, kecelakaan nuklir sangat mengerikan. Biar pun tidak ada yang meninggal akibat kecelakaan nuklir di Fukushima. Memang belakangan ada satu orang yang meninggal. Di tahun 2018 – -tujuh tahun setelah kecelakaan Fukushima. Orang itu meninggal karena sakit paru. Lalu dicarikan hubungannya dengan Fukushima. Ketemu. Diindikasikan sakitnya itu akibat terpapar radiasi. Lalu orang-orang yang meninggal setelah itu juga dikaitkan dengan radiasi Fukushima.

    Pun kalau saya kelak meninggal dunia: jangan-jangan juga karena saya pernah ke kawasan PLTN Fukushima setelah kecelakaan itu terjadi.

    Debat penyebab kematian itu bisa panjang. Tapi dampak kekurangan listrik akan lebih panjang. Maka keputusan menghidupkan kembali pembangkit nuklir terpaksa dilakukan. Pemerintah sudah memeriksa ulang kesehatan pembangkit itu. Berulang-ulang. Selama 11 tahun terakhir.

    Jepang telah menjadi kenyataan baru bahwa renewable energi belum bisa banyak berbuat.

    Belum lagi kalau dilihat dari kenaikan harga batu bara: tiga kali lipat. Bagaimana bisa bahan bakar yang dihujat habis-habisan itu justru kian jadi rebutan. Termasuk di negara yang begitu getol mempersoalkan sisi buruk batu bara.

    Kian disadari bahwa tenaga angin sulit diandalkan: angin-anginan. Kadang angin terlalu kencang –merusak kincir. Lebih sering lagi: tidak ada angin. Padahal Anda tidak bisa diberi pengumuman jenis ini: maafkan listrik mati karena lagi tidak ada angin. Lalu Anda pun melongok ke luar jendela: oh iya daun-daun pun tidak bergoyang.

    Baca Juga:  Salah Siapa

    Memang terus ditemukan bilah-bilah ajaib. Di kecepatan angin 1 m/menit pun bilah kincir sudah bisa memutar.
    Ditemukan juga kincir susun. Satu tiang bisa dipasangi banyak kincir. Ada lagi cara-cara lain dalam menempatkan kincir. Atau model baru kincir. Tapi belum satu revolusi. Efisiensi pembangkit tenaga angin tetap saja masih jauh dari memadai: sekitar 16 persen.

    Masih harus ditunggu: lahirnya teknologi baterai yang kapasitas besar dengan harga murah. Ketika angin kencang hasil listriknya disimpan. Dipakai ketika lagi tidak ada angin.

    Demikian juga solar cell: menunggu baterai itu. Ia menyimpan hasil listrik dari matahari di waktu siang untuk digunakan malam hari.

    Tenaga air, Anda sudah tahu: investasinya begitu besar. Lokasinya hampir selalu di pegunungan. Ancaman longsor menghantui investor. Juga ancaman rusaknya lingkungan: volume air menurun dari tahun ke tahun. Belum lagi pendangkalan sungai dan waduk. Perambahan penduduk.

    Semua jenis pembangkit non batu bara belum ada yang bisa menggantikan batu bara –reliability maupun harganya. Pun di kala harga batu bara sudah di atas langit sekarang ini.

    Dan Jepang memilih menghidupkan kembali 14 reaktor nuklirnya. Tidak perlu investasi: barangnya sudah ada. Tidak perlu bahan bakar: stocknya masih cukup untuk puluhan tahun. Tidak perlu membangun transmisi: semua sudah tersedia. Atau tetap hemat listrik sampai menderita, sambil terus memberikan utang kepada kita yang suka memboroskannya. (Dahlan Iskan)

    Berita Terkait

    catatan dahlan iskan Fukushima Nuklir
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    Komentar Batalkan balasan

    dahlan iskan
    BERITA POPULER
    • Viral Kehidupan Mewah Cindara, Netizen Membela
      Viral Kehidupan Mewah Cindara, Netizen Membela
    • Bina Akhlak hingga Beri Kontribusi untuk Pembangunan Daerah
      Bina Akhlak hingga Beri Kontribusi untuk Pembangunan Daerah
    • Dewan Ingatkan soal Ganti Rugi Lahan Embung Aji Raden
      Dewan Ingatkan soal Ganti Rugi Lahan Embung Aji Raden
    • Parlemen Balikpapan Ingatkan soal Ketahanan Pangan
      Parlemen Balikpapan Ingatkan soal Ketahanan Pangan
    • Parlemen Apresiasi Masyarakat Bantu Ketahanan Pangan
      Parlemen Apresiasi Masyarakat Bantu Ketahanan Pangan
    • Legilslator Balikpapan Khawatir Stunting Ancam Generasi
      Legilslator Balikpapan Khawatir Stunting Ancam Generasi
    • Paripurna HUT ke-126, Kota Minyak Songsong IKN
      Paripurna HUT ke-126, Kota Minyak Songsong IKN
    • Catatan Dua Tahun Kepemimpinan Fahmi-Masitah
      Catatan Dua Tahun Kepemimpinan Fahmi-Masitah
    • Suwanto Peringatkan Pemkot untuk Perhatikan Pertanian
      Suwanto Peringatkan Pemkot untuk Perhatikan Pertanian
    • Soal Lahan, Warga Telaga Sari Minta Bantuan Parlemen
      Soal Lahan, Warga Telaga Sari Minta Bantuan Parlemen
    Komentar Terbaru
    • Obednego pada Pertamina Buka Peluang Bangun SPBN
    • Wisnu pada Haji Aseng 
    • Andi yunianto pada Tambang Ilegal di Tahura, Catut Nama Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim
    • Ipo pada Pailit Elit
    • Trino Junaidi pada Besok, 3 Ribu Masyarakat Adat Kutai Kembali Cat Jembatan Kartanegara Jadi Kuning Sakral

    Tentang Kami

    𝐍𝐨𝐦𝐨𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐊𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐧𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐬𝐩𝐢𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭. 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐚𝐣𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐝𝐮𝐭 𝐩𝐚𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐤𝐧𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐰𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚. 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐠𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐃𝐢𝐬𝐰𝐚𝐲 𝐍𝐞𝐰𝐬 𝐍𝐞𝐭𝐰𝐨𝐫𝐤 (𝐃𝐍𝐍) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐢𝐧𝐚 𝐃𝐚𝐡𝐥𝐚𝐧 𝐈𝐬𝐤𝐚𝐧.

    Hubungi Kami

    𝐁𝐀𝐋𝐈𝐊𝐏𝐀𝐏𝐀𝐍:
    𝐊𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐤𝐬 𝐌𝐚𝐩𝐩𝐥𝐞 𝐁𝐥𝐨𝐤 𝐀 𝟔 𝐁𝐨𝐫𝐧𝐞𝐨 𝐏𝐚𝐫𝐚𝐝𝐢𝐬𝐨, 𝐁𝐚𝐥𝐢𝐤𝐩𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐭𝐚𝐧.
    𝐓𝐞𝐥𝐞𝐩𝐨𝐧 :
    𝐊𝐚𝐧𝐭𝐨𝐫 : +𝟔𝟐 𝟓𝟒𝟐 𝟖𝟓𝟐𝟎𝟐𝟑𝟔 ;
    𝐑𝐞𝐝𝐚𝐤𝐬𝐢 : +𝟔𝟐𝟖𝟓𝟐-𝟐𝟖𝟏𝟏-𝟏𝟏𝟓𝟎 ;
    𝐈𝐤𝐥𝐚𝐧 : +𝟔𝟐𝟖𝟓𝟐-𝟓𝟎𝟖𝟖-𝟎𝟓𝟕𝟓

    𝐒𝐀𝐌𝐀𝐑𝐈𝐍𝐃𝐀:
    𝐉𝐥. 𝐆𝐚𝐭𝐨𝐭 𝐒𝐮𝐛𝐫𝐨𝐭𝐨 𝐆𝐠. 𝟏𝟒 𝐊𝐞𝐥. 𝐁𝐚𝐧𝐝𝐚𝐫𝐚, 𝐊𝐞𝐜. 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐚𝐢 𝐏𝐢𝐧𝐚𝐧𝐠, 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐒𝐚𝐦𝐚𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚.
    𝐈𝐤𝐥𝐚𝐧 : 𝟎𝟖𝟏𝟑𝟒𝟖𝟒𝟗𝟗𝟗𝟗𝟏

    𝐄𝐦𝐚𝐢𝐥 #𝟏: 𝐧𝐨𝐦𝐨𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮𝐤𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦[𝐚𝐭]𝐠𝐦𝐚𝐢𝐥[𝐝𝐨𝐭]𝐜𝐨𝐦
    𝐄𝐦𝐚𝐢𝐥 #𝟐: 𝐝𝐢𝐬𝐤𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦[𝐚𝐭]𝐠𝐦𝐚𝐢𝐥[𝐝𝐨𝐭]𝐜𝐨𝐦

    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS

    𝐍𝐨𝐦𝐨𝐫 𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐊𝐚𝐥𝐭𝐢𝐦 𝐭𝐞𝐫𝐯𝐞𝐫𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐍𝐨𝐦𝐨𝐫 𝟕𝟖𝟕/𝐃𝐏-𝐕𝐞𝐫𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢/𝐊/𝐈𝐗/𝟐𝟎𝟐𝟏

    Copyright © 2020 by NomorSatuKaltim.com 

    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact
    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?