Nomor Satu Kaltim
    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS
    Selasa, 31 Januari 2023
    Breaking News :
    • PAMA ABKL Peringati Bulan K3 dengan Lomba dan Baksosย 
    • Angka Perceraian Naik Karena Selingkuh Sampai Game Online
    • Wagub Hadi Mulyadi Jawab Penghiliran Industri Masih Sulit Berkembang
    • Pegawai Minim, Pemeliharaan PJU Kurang Maksimal
    • Modus Dugaan Korupsi BBM Disperkimtan: Belinya Pakai Subsidi, Tagihannya Nonsubsidi
    • Kades dari Kaltim Ungkap Alasan Minta Jabatan 9 Tahun
    • Penculikan Anak di Kubar Ternyata Hoaks
    • Hilirisasi di Kaltim Harus Integral
    • Polisi Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Kematian Mahasiswa UI
    • Ratusan Ribu Nelayan Gantung Jala, Jumlah Nelayan Turun Tajam
    Nomor Satu Kaltim
    Twitter Facebook Instagram YouTube Telegram RSS
    • Utama
      • Lapsus
    • Metropolis
      • Balikpapan
      • Samarinda
    • Daerah
      • Kutim
      • Kukar
      • Kubar
      • Bontang
      • Penajam
      • Paser
      • Berau
      • Mahulu
      • Kaltara
    • Ekonomi
      • Perbankan
      • Pajak
      • SAHAM
      • Oil and Gas
    • Nasional
      • COVID-19
      • Politik
    • Disway
      • Catatan Dahlan Iskan
      • Catatan Rizal Effendi
      • Kolom Redaksi
    • Ragam
      • Olahraga
      • Podcast
        • Video Terbaru
        • LIVE
      • Feature
      • Opini
      • Cerita Rakyat
      • Hiburan & Gaya Hidup
      • Clearing Hoax
      • Resep
      • Index Berita
    • Advertorial
      • DPRD Kutai Timur
    • Network
      • Nomor Satu Utara
      • DI’s Way
    Nomor Satu Kaltim
    Home»Index Berita»Disway»Catatan Dahlan Iskan»Mohamad BBC
    Catatan Dahlan Iskan

    Mohamad BBC

    By Devi AlamsyahSelasa, 3 Januari 2023, 08:00 WITA6 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email
    catatan dahlan iskan
    Bagikan
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    TEMAN-teman memanggilnya “Ilo”. Itulah nama kodenya saat masih jadi wartawan di Surabaya. Inisial (ilo) selalu tertulis di belakang berita yang ia buat.

    Nama lengkapnya: Mohamad Susilo. Ia sahabat Disway di London. Di sana “ilo” bekerja sebagai wartawan BBC. Juga penyiarnya. Di seksi siaran bahasa Indonesia.

    Anda pun sudah tahu: siaran bahasa Indonesia itu ditutup. Siaran terakhirnya tanggal 30 Desember 2022. Begitu menginjak tanggal 1 Januari siaran itu tidak ada lagi.

    Tapi “ilo” akan tetap tinggal di London. Tiga anaknya lahir di London. Yang terbesar lagi menempuh S2 di sana. Di bidang War Studies, Conflict Resolution. Yang kedua masih SMA. Dan si bungsu masih SD. “Saya akan menemani anak-anak di sini,” ujarnya. Ilo masih tetap bekerja di BBC.

    Ilo sendiri alumnus sastra Inggris, Universitas Negeri Semarang, Unnes. Kampung halamannya di Welahan, Jepara.
    Inisial ”ilo” itu ternyata diberikan oleh redakturnya saat itu: Mundzar Fahman. “Biar kamu nanti jadi orang internasional,” ujar Mundzar melucu. ILO adalah organisasi buruh internasional.

    Guyon itu jadi kenyataan. Diam-diam “ilo” melamar bekerja ke BBC London. Diterima. Awalnya banyak yang tidak percaya. Postur “ilo” sangat mungil. Pun untuk ukuran orang Indonesia. Kurus pula. Jalannya melayang-layang.
    Ketika “ilo” pamit mau berangkat ke London banyak yang berdoa agar “ilo”, dengan tubuhnya yang seperti itu, cukup kuat menahan dingin di musim salju.

    Dhimam Abror, Pemred Ilo saat itu termasuk yang tidak kaget. “Sejak masuk Jawa Pos pandangan geopolitiknya sudah terlihat mengglobal,” ujar Abror. Pun teman seangkatan Ilo, Ahmad Marzuq. Yang juga masuk BBC. Sebelum dua orang itu pun sudah ada wartawan Abror lainnya yang ke BBC. Yakni Riza Primadi, yang setelah itu pemimpin SCTV.

    Saya pun meneleponnya. Agar Ilo menulis untuk pembaca Disway: soal penutupan BBC Siaran Indonesia itu. Inilah tulisannya:
    *
    Hari Jumat, 30 Desember ktur2022, menandai akhir dari perjalanan panjang siaran radio BBC News Indonesia. Buletin berita โ€Dunia Pagi Iniโ€ pukul 06.00 WIB pada Jumat tersebut adalah siaran yang terakhir, setelah mengudara tanpa jeda sejak 30 Oktober 1949, sekitar lima tahun setelah Republik Indonesia berdiri.
    Saya sendiri mengenal radio BBC Siaran Indonesia โ€” belakangan mengadopsi nama BBC News Indonesia โ€” pada pertengahan 1980-an melalui ayah, yang kebetulan adalah pendengar setia. Ayah biasanya mendengarkan siaran BBC pada pukul 05.00 dan 20.00 WIB.
    Kesetiaan ayah mendengarkan radio BBC bisa jadi karena informasi yang disajikan BBC relatif lebih objektif dibandingkan media arus utama di Indonesia saat itu. Tidak ada sensor diri yang berlebih karena BBC secara editorial independen dan secara fisik jauh penguasa. Saya teringat dengan cerita seorang redaktur koran yang tidak berani memberitakan tumbangnya pohon beringin besar yang mengganggu kota. Ia menuturkan pemberitaan tumbangnya beringin mungkin akan membuat penguasa terusik. Kita paham partai pemenang pemilu berkali-kali itu punya lambang pohon beringin. Kekhawatiran semacam ini membuat redaksi akhirnya memutuskan tidak memberitakan tumbangnya beringin.
    Di tengah keinginan publik yang ingin tahu informasi secara utuh, di situlah publik merasakan pentingnya kehadiaran siaran radio BBC. BBC bisa menyiarkan suara-suara yang tidak diinginkan. Misalnya, suara kelompok Gerakan Aceh Merdeka, baik yang ada di Aceh maupun di Swedia. Juga suara-suara yang kritis terhadap penguasa.
    Namun, zaman berubah. Rezim berganti. Informasi bisa leluasa dihadirkan tanpa filter berlebih. Yang juga berubah adalah kebiasaan orang mengakses informasi. Kita tak bisa lagi โ€œmemaksaโ€ orang untuk duduk manis mendengarkan siaran radio pada pukul 20.00 malam. Atau bangun menjelang pukul 04.00 untuk mendengarkan acara โ€œPagi Gembiraโ€ dari Radio Australia.
    Ketidakberdayaan memaksa orang untuk mendengarkan radio seperti pada 1980-an, 1990-an, dan awal 2000-an membuat angka pendengar cenderung turun dari tahun ke tahun. Kajian yang dilakukan Strategy Analytics memperlihatkan jumlah pendengar radio tesestrial, layanan radio yang disiarkan melalui gelombang udara, turun di Amerika, Eropa, dan China. Kajian lain oleh New York University, Amerika Serikat, menunjukkan perusahaan radio tradisional telah gagal berinteraksi secara aktif dengan Generasi Z, generasi yang lahir setelah tahun 1995.
    Sekarang era streaming dan on demand. Informasi tersedia 24 jam, tujuh hari sepekan, diakses kapan saja dan di mana saja. Netflix dan Pandora booming, demikian juga dengan podcast atau siniar. Meledaknya streaming tak lepas dari layanan data yang makin terjangkau dan perangkat keras/lunak yang makin canggih.
    Di luar perubahan lansekap konsumen informasi, secara internal juga ada tantangan untuk melakukan efisiensi finansial. BBC World Service โ€” BBC News Indonesia adalah salah satu bagiannya โ€” diminta untuk melakukan penghematan ratusan miliar rupiah, yang membuat BBC harus menutup siaran radio dalam beberapa bahasa, di antaranya siaran bahasa Arab.
    Jadi, organisasi media memang harus berubah dan beradaptasi. Dan itulah yang dilakukan BBC News Indonesia. Berat memang karena dalam perjalanannya BBC dan awaknya seakan menjadi saksi dan sekaligus mendokumentasikan perjalanan sejarah. Dari pemilu pertama 1955, insiden 1965, tonggak awal Orde Baru pada 1966, lahirnya era Reformasi 1998, hingga upaya mendamaikan Aceh yang berliku pada 2005.
    BBC News Indonesia melakukan penelusuran di Belanda untuk melacak skandal adopsi anak-anak Indonesia oleh para orang tua di negara tersebut yang diyakini tidak dengan prosedur yang benar. BBC secara dekat mengikuti pertemuan-pertemuan rahasia antara pemerintah RI dan delegasi GAM di Finlandia.
    Pada 2019-2020 selama beberapa bulan BBC mengikuti kasus dan persidangan perkosaan terbesar dalam sejarah Inggris yang dilakukan warga Indonesia di Manchester Reiyhard Sinaga, yang korbannya diperkirakan sekitar 200 orang. BBC beberapa kali terbang ke Afrika Barat untuk masuk dan membongkar sindikat penyelundup yang menjual simpanse ke Asia Timur. BBC menjadi satu dari sedikit media yang rutin menghadirkan wawancara-wawancara eksklusif dari turnamen badminton tertua di dunia All England di Birmingham.

    Adaptasi sudah dimulai BBC sejak beberapa tahun lalu. Konten radio diperpendek sementara liputan-liputan khusus dalam format video diperbanyak porsinya. Suara tidak lagi menjadi andalan. BBC News Indonesia hadir di layanan podcast (Spotify, Apple, Google), YouTube, Facebook, Twitter, dan Facebook. Platform ini digenjot potensinya dan dimaksimalkan untuk menjangkau audiens. TikTok? Tinggal menunggu waktu.
    Di situlah audiens berada. Mereka tidak lagi duduk manis di teras depan mendengarkan radio sambil menikmati kudapan selepas Isya.
    Mereka ada di mana-mana. Di kampus, di kafe, di dalam taksi, di stasiun, di gerbong KRL, bahkan ketika jam istirahat sekolahโ€ฆ Perangkat utamanya bukan lagi radio transistor tiga gelombang, tetapi gawai bernama telepon genggam pintar yang ada di kantung jutaan atau miliaran orang.
    Sebagai wartawan BBC News Indonesia, tentu ada perasaan sedih. Saya seperti melepas sahabat yang pergi selamanya. Saya akan merindukan aktivitas sebagai penyiar di studio, merindukan dikejar-kejar tenggat karena harus siaran pukul 18.00, 20.00 atau 05.00 WIB.
    Namun saya juga sadar bahwa yang berubah hanyalah medium untuk menjangkau audiens. Kami akan tetap membuat produk informasi dengan proses dan verifikasi yang seperti dulu. Kami tidak ada lagi di gelombang udara. Kami ada di gawai di kantung saku Anda. (Dahlan Iskan)

    BBC Indonesia BBC News Indonesia Mohamad Susilo Radio BBC
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    Berita Terkait

    Yourway Myway

    Minggu, 29 Januari 2023, 08:09 WITA3 Mins Read

    Desa Kepung Ibu Kota

    Sabtu, 28 Januari 2023, 09:00 WITA5 Mins Read

    Uya Utama

    Sabtu, 28 Januari 2023, 08:00 WITA6 Mins Read

    Komentar Batalkan balasan

    dahlan iskan
    • Terbaru
    • Populer
    Selasa, 31 Januari 2023, 09:01 WITA

    PAMA ABKL Peringati Bulan K3 dengan Lomba dan Baksosย 

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:51 WITA

    Angka Perceraian Naik Karena Selingkuh Sampai Game Online

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:43 WITA

    Wagub Hadi Mulyadi Jawab Penghiliran Industri Masih Sulit Berkembang

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:28 WITA

    Pegawai Minim, Pemeliharaan PJU Kurang Maksimal

    Selasa, 31 Januari 2023, 08:22 WITA

    Modus Dugaan Korupsi BBM Disperkimtan: Belinya Pakai Subsidi, Tagihannya Nonsubsidi

    Selasa, 9 Juli 2019, 07:23 WITA

    Polling Wali Kota Balikpapan 2020

    Kamis, 26 Maret 2020, 18:45 WITA

    Disdukcapil Balikpapan Sediakan Layanan Online

    Selasa, 5 Mei 2020, 11:08 WITA

    Beraktivitas di Bawah SUTT Masih Aman

    Selasa, 24 November 2020, 10:32 WITA

    Mencegah Sengatan Listrik saat Banjir

    Jumat, 21 Agustus 2020, 13:48 WITA

    Bantuan Langsung Tunai UMKM di Kaltim Cair

    Komentar Terbaru
    • Obednego pada Pertamina Buka Peluang Bangun SPBN
    • Wisnu pada Haji Asengย 
    • Andi yunianto pada Tambang Ilegal di Tahura, Catut Nama Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim
    • Ipo pada Pailit Elit
    • Trino Junaidi pada Besok, 3 Ribu Masyarakat Adat Kutai Kembali Cat Jembatan Kartanegara Jadi Kuning Sakral

    Tentang Kami

    ๐๐จ๐ฆ๐จ๐ซ๐ฌ๐š๐ญ๐ฎ ๐Š๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐๐ข๐š ๐ข๐ง๐Ÿ๐จ๐ซ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข ๐๐š๐ง ๐›๐ข๐ฌ๐ง๐ข๐ฌ ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ง๐  ๐ข๐ง๐ฌ๐ฉ๐ข๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐š๐ค๐š๐ฅ ๐ฌ๐ž๐ก๐š๐ญ. ๐Œ๐ž๐ง๐ฒ๐š๐ฃ๐ข๐ค๐š๐ง ๐ฌ๐ฎ๐๐ฎ๐ญ ๐ฉ๐š๐ง๐๐š๐ง๐  ๐›๐š๐ซ๐ฎ ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐š๐ค๐ง๐š๐ข ๐ฉ๐ž๐ซ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐ฐ๐š ๐๐š๐ซ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฌ๐ข ๐›๐ž๐ซ๐›๐ž๐๐š. ๐Œ๐ž๐๐ข๐š ๐ข๐ง๐ข ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข๐ก ๐ญ๐ž๐ซ๐ ๐š๐›๐ฎ๐ง๐  ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐ƒ๐ข๐ฌ๐ฐ๐š๐ฒ ๐๐ž๐ฐ๐ฌ ๐๐ž๐ญ๐ฐ๐จ๐ซ๐ค (๐ƒ๐๐) ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐๐ข๐›๐ข๐ง๐š ๐ƒ๐š๐ก๐ฅ๐š๐ง ๐ˆ๐ฌ๐ค๐š๐ง.

    Hubungi Kami

    ๐๐€๐‹๐ˆ๐Š๐๐€๐๐€๐:
    ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐ฅ๐ž๐ค๐ฌ ๐Œ๐š๐ฉ๐ฉ๐ฅ๐ž ๐๐ฅ๐จ๐ค ๐€ ๐Ÿ” ๐๐จ๐ซ๐ง๐ž๐จ ๐๐š๐ซ๐š๐๐ข๐ฌ๐จ, ๐๐š๐ฅ๐ข๐ค๐ฉ๐š๐ฉ๐š๐ง ๐’๐ž๐ฅ๐š๐ญ๐š๐ง.
    ๐“๐ž๐ฅ๐ž๐ฉ๐จ๐ง :
    ๐Š๐š๐ง๐ญ๐จ๐ซ : +๐Ÿ”๐Ÿ ๐Ÿ“๐Ÿ’๐Ÿ ๐Ÿ–๐Ÿ“๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ” ;
    ๐‘๐ž๐๐š๐ค๐ฌ๐ข : +๐Ÿ”๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ“๐Ÿ-๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ๐Ÿ-๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ“๐ŸŽ ;
    ๐ˆ๐ค๐ฅ๐š๐ง : +๐Ÿ”๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ“๐Ÿ-๐Ÿ“๐ŸŽ๐Ÿ–๐Ÿ–-๐ŸŽ๐Ÿ“๐Ÿ•๐Ÿ“

    ๐’๐€๐Œ๐€๐‘๐ˆ๐๐ƒ๐€:
    ๐‰๐ฅ. ๐†๐š๐ญ๐จ๐ญ ๐’๐ฎ๐›๐ซ๐จ๐ญ๐จ ๐†๐ . ๐Ÿ๐Ÿ’ ๐Š๐ž๐ฅ. ๐๐š๐ง๐๐š๐ซ๐š, ๐Š๐ž๐œ. ๐’๐ฎ๐ง๐ ๐š๐ข ๐๐ข๐ง๐š๐ง๐ , ๐Š๐จ๐ญ๐š ๐’๐š๐ฆ๐š๐ซ๐ข๐ง๐๐š.
    ๐ˆ๐ค๐ฅ๐š๐ง : ๐ŸŽ๐Ÿ–๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ’๐Ÿ–๐Ÿ’๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ

    ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ #๐Ÿ: ๐ง๐จ๐ฆ๐จ๐ซ๐ฌ๐š๐ญ๐ฎ๐ค๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ[๐š๐ญ]๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ[๐๐จ๐ญ]๐œ๐จ๐ฆ
    ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ #๐Ÿ: ๐๐ข๐ฌ๐ค๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ[๐š๐ญ]๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ[๐๐จ๐ญ]๐œ๐จ๐ฆ

    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS

    ๐๐จ๐ฆ๐จ๐ซ ๐’๐š๐ญ๐ฎ ๐Š๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ ๐ญ๐ž๐ซ๐ฏ๐ž๐ซ๐ข๐Ÿ๐ข๐ค๐š๐ฌ๐ข ๐ƒ๐ž๐ฐ๐š๐ง ๐๐ž๐ซ๐ฌ ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐๐จ๐ฆ๐จ๐ซ ๐Ÿ•๐Ÿ–๐Ÿ•/๐ƒ๐-๐•๐ž๐ซ๐ข๐Ÿ๐ข๐ค๐š๐ฌ๐ข/๐Š/๐ˆ๐—/๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ

    Copyright ยฉ 2020 byย NomorSatuKaltim.comย 

    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact
    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.