Suasana antrean di RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb sejak pukul 06.00 Wita. (Arjuna Mawardi/DiswayBerau)
Tanjung Redeb, DiswayKaltim.com โ Pelayanan antrean manual yang diterapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai Tanjung Redeb, dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, pembagian antrean dianggap tidak adil.
Direktur RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, Nurmin Baso, tak membantah adanya keluhan terkait antrean dari calon pasien yang ingin mendapatkan pelayanan rumah sakit.
โKeluhan pasti ada. Permasalahan ini menjadi fokus kami untuk segera melakukan pembenahan. Terutama masalah antrean pelayanan,โ kata Nurmin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/8).
Wanita berhijab itu juga tak membantah, kerap terjadi kerusakan pada mesin antrean hingga menjadi penyebab tidak maksimalnya pelayanan kepada calon pasien. Selain faktor usia mesin antrean, kerusakan juga disebabkan calon pasien itu sendiri.
Calon pasien berebutan untuk menekan tombol mendapatkan nomor antrean, membuat mesin pencetak nomor antrean menjadi overload dan eror. Sehingga harus dilakukan perbaikan yang membutuhkan waktu.
โKondisi di lapangan gitu. Sama seperti pengambilan antrean manual, masyarakat tidak mau antre lebih memilih berdesak-desakan dan berebutan demi mendapatkan nomor antrean,โ terangnya.
Nurmin juga akan mengajukan penggantian mesin antrean rumah sakit di Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2019.
โJika tidak tembus di ABT tahun ini, akan kami ajukan melalui BLU (Badan Layanan Umum) untuk pengadaan mesin antrean baru. Karena permasalahan ini urgen,โungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana menerapkan pendaftaran pelayanan kesehatan online untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Berau. Namun, rencana ini akan terlebih dahulu digodok oleh tim IT RSUD Abdul Rivai.
โTapi ini akan saya bicarakan terlebih dahulu. Apakah memungkinkan atau tidak menerapkan pendaftaran layanan kesehatan online, beserta mekanisme pengambilan nomor antrean,โ pungkasnya.(*/jun/app)
