Karhutla di Kabupaten Berau cukup mengkhawatirkan dan perlu mendapatkan penanganan serius.(istimewa)
Tanjung Redeb, DiswayKaltim.com โ Cukup tingginya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi beberapa pekan terakhir, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.
Bupati Berau, Muharram mengatakan, musim kemarau sangat riskan terjadinya Karhutla. Apalagi, Bumi Batiwakkal -sebutan Kabupaten Berau- masih memiliki areal hutan dan lahan yang cukup luas.
โIni memang musim kemarau luar biasa, riskan terjadinya kebakaran lahan,โ katanya kepada DiswayBerau, Senin (19/8).
Sempat lumpuhnya suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati pada Minggu (18/8) lalu, kata Muharram menjadi salah satu contoh dampak dari kebakaran lahan, karena ada jaringan listrik yang tumbang di areal karhutla.
โListrik mati salah satu penyebabnya adalah kebakaran. Pohon tumbang dan menimpa tiang listrik,โ ujarnya.
Sejatinya, Bupati telah melakukan koordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Berau, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pembahasan terkait penanganan Karhutla.
โTapi, segera mungkin kami akan melakukan koordinasi kembali. Karena kebakaran merupakan kejadian tidak diduga,โ ujarnya.
Menurutnya, penanganan Karhutla tidak hanya dilakukan oleh pemerintah maupun aparat, namun perlu mendapatkan perhatian dari seluruh elemen masyarakat.
โSeluruh pihak harus waspada, semaksimal mungkin melakukan kontrol maupun kewaspadaan dini,โpintanya. (*/jun/app)