Wagub Kaltim Hadi Mulyadi saat diwawancara awak media di sela seminar, Sabtu (27/7/2019) di Pendopo Lamun Etam.
Samarinda, DiswayKaltim.com – Pemindahan ibu kota pemerintahan ke Kaltim masih menjadi wacana lantaran belum ada pergerakan dari Pemprov Kaltim.
Pemprov Kaltim pun cenderung santai dan tetap percaya diri akan dipilih oleh presiden.
Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi tidak menampik hal itu. “Apa yang harus dilakukan? Presiden bilang tenang saja tunggu kajian dari mereka. Dan memang tidak ada perintah khusus untuk lakukan apa pun,” kata Hadi di acara seminar Nasional Kesiapan pemindahan Ibu Kota di Pendopo Lamin Etam Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (27/7) pagi.
Tidak perlu ada lobi-lobi khusus lanjutnya. Bahkan dengan percaya diri, Hadi menyebut lobi di saat sekarang adalah bentuk kekalahan.
“Kalau lobi itu biasa, kalau calon kalah lakukan lobi itu biasa,” jawabnya percaya diri.
Estimasi biaya yang dibutuhkan lanjut Hadi sekitar Rp 466 miliar. Angka itu sebutnya adalah hasil kajian dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Terkait lokasi Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto yang sempat disodor, pihaknya menyebut pemilihan itu adalah usulan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). “Kan Bappenas yang kaji, orang lingkungan di Bappenas kan ada,” tutup Hadi. (m3/eny)
