Balikpapan, DiswayKaltim.com – Daerah Kaltim saat ini berada pada masa peralihan musim. Yaitu musim hujan menuju musim kemarau. Ini dikatakan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Balikpapan Mulyono Leo Nardi saat dikonfirmasi DiswayKaltim.com, Rabu (10/7/2019).
Meski menuju musim kemarau, saat ini cuaca di Kaltim termasuk Balikpapan masih berpotensi terjadi hujan. Karena disebabkan adanya massa udara basah dengan indeks labilitas sedang hingga kuat.
“Ada massa udara basah. Itu sebagai cikal bakal pembentukan awan. Kemudian indeka labilitas, semakin labil awannya semakin bergejolak awannya. Mengakibatkan pembentukan awan lebih cepat. Itu yang mengakibatkan masih adanya hujan. Termasuk hujan hari ini, Rabu (10/7/2019),โ jelasnya.
Faktor massa udara dan labilitas itu didukung dengan kondisi adanya belokan angin ke arah Kalimantan. “Sehingga terjadi pembentukan awan yang cukup signifikan di Kaltim,” lanjutnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kaltim termasuk Balikpapan masih akan terjadi hujan. Dalam waktu dekat akan terjadi hingga Jumat (12/7/2019) nanti.
Sementara secara keseluruhan, Kaltim akan mulai masuk kemarau pada dasarian II. Yaitu sekitar tanggal 20 Juli nanti. Dan puncak kemarau diprakirakan terjadi pada Oktober 2019.
“Karena ini masih masa transisi, jadi peluang terjadi hujan ada. Dan kalau puncak kemaraunya itu rata-rata di bulan Oktober. Itu wilayah Kaltim,” bebernya.
Dikatakannya, ada beberapa daerah yang tak mengikuti waktu musim. Sewaktu-waktu bisa terjadi hujan meski berada pada musim kemarau. Di antaranya Berau dan Balikpapan.
“Ada daerah yang tak bisa diprakirakan. Karena selalu ada hujan. Contohnya Berau. Kemudian di Balikpapan. Tidak bisa dikatakan kemarau nanti, karena ada hujannya juga,” pungkasnya. (sah/dah)
