Rektor ITK Budi Santoso.
=========
TERKAIT sulitnya program bahan bakar gas (BBG) memasyarakat, Rektor Institute Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santoso berpendapat lantaran masyarakat sendiri masih enggan untuk beralih menggunakan BBM ke BBG.
Keenganan itu sangat beralasan. Keterbatasan akses untuk memperoleh alat pendukung converter kit dan masih kurangnya layanan SPBG di Balikpapan membuat penggunaan BBG terasa lebih menyulitkan.
Misalnya Budi menyebutkan, saat ini belum ada yang menyediakan alat untuk penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan (converter kit) di Balikpapan. Selain itu, jumlah Stasiun Bahan Bakar Gas (SPBG) juga masih sangat terbatas. SPBG hanya tersedia di daerah Muara Rapak Balikpapan Utara.
Menurutnya, jika suplai BBG terbatas dan converter kit susah didapatkan seperti itu, masyarakat pengguna kendaraan masih akan merasa nyaman dengan BBM. “Kalau gas-nya habis disaat tidak terdapat SPBG kan repot,” katanya, saat dihubungi Disway Kaltim, Minggu (2/2/2020).