Berjalan 10 Hari, Persediaan Dapur Rakyat di Kutim Mulai Menipis
KUTIM, nomorsatukaltim.com – Baru sepuluh hari berjalan, persediaan dapur umum atau dapur rakyat di Sangatta Utara menipis. Padahal dapur tersebut berperan penting membantu masyarakat yang menjalankan isolasi mandiri (Isoman). Meningkatnya pasien isoman berdampak pada ketersediaan bahan baku dapur umum.
Sejak pertama dibuka 2 Agustus lalu, porsi makanan yang dimasak terus bertambah. Pada tiga hari beroperasi, dapur rakyat menyiapkan 300 porsi pada siang dan malam hari. Kemudian meningkat menjadi 350 porsi pada hari ke-4 sampai ke-7. Kemudian meningkat lagi menjadi 400 porsi hingga saat ini.
Hal ini yang dinilai jadi penyebab menipisnya persediaan bahan baku di dapur rakyat. Meskipun stok yang ada masih cukup untuk 7 hari ke depan. Namun jika tidak ada tambahan bantuan, bisa saja operasi dapur rakyat terkendala.
“Terutama untuk sayur mayur dan lauk pauk serta kebutuhan dapur termasuk bumbu-bumbu saat sekarang ini sudah menipis,” ucap Eko Sugiarto, inisiator dapur rakyat.
Ia mengungkapkan, faktor bertambahnya pasien yang menjalani isoman jadi penyebab utama. Bahkan berdasar data yang pihaknya terima, porsi yang disiapkan belum mencakup keseluruhan warga yang menjalani isoman.
“Hal ini tentunya akan kami pikirkan bagaimana supaya kebutuhan ini bisa terpenuhi buat ke depannya,” ungkap Eko.