PPU, nomorsatukaltim.com – Tak sedikit masyarakat yang masih berpikir kepungurusan kependudukan dan catatan sipil itu ribet, bahkan sulit. Hal itu dibantah oleh Kepala Disdukcapil PPU, Suyanto.
Meski satu sisi ia menyadari predikat itu masih melekat dalam OPD-nya. Maka itu ia berkeinginan untuk merubah persepsi itu di masyarakat. Melalui ruang diskusi terbuka.
“Banyak yang mengira pelayanan di sini ribet dan sulit. Padahal sangat mudah,” ucapnya, Selasa, (20/4/2021).
Karena dorongan pandemi COVID-19, Suyanto menggagas program Ayo Berdialog, Dukcapil Menyapa Masyarakat. Menggunakan platform virtual, ia ingin mengurai permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Soal kepengurusan dokumen indentitas diri.
“Berjalan mulai Januari 2021. Program sebulan dua kali, membuka ruang dialog. Melalui meeting zoom dengan masyarakat dan pemdes serta kelurahan,” jelasnya.
Dari sini ia bisa melihat, mencari dan menggali permasalahan secara langsung. Melalui keluhan yang disampaikan peserta. Di situ ia juga membuka ruang kritik dan saran dari semua program yang ada di dinasnya.
“Semakin banyak masalah, semakin baik untuk kami. Sangat membantu kami dalam memperbaiki diri untuk pelayanan lebih baik dan membahagiakan masyarakat,” ungkap pria yang akrab disapa Babe ini.
Maka itu ia mengimbau untuk sebanyak-banyaknya masyarakat ambil peran. Makin banyak, makin baik.
Kendati begitu, selama program berjalan kuota yang disediakan belum pernah terpenuhi. Dari seratus, paling banyak hanya 40 peserta yang ikut diskusi. Namun, hal itu tidak menyurutkan niatnya.
“Tapi kita mengerti saja. Karena membutuhkan kuota internet besar. Makanya kalau masyarakat punya WiFi, bisa mengikuti,” tutupnya. (rsy/zul)
