Masyarakat saat mengevakuasi korban. (istimewa)
Balikpapan, DiswayKaltim.com – Seorang bocah kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Muttaqien bernama Sultan Aghniya (11) tewas di kolam bekas galian, Senin (1/7/2019).
Peristiwa bermula ketika Sultan dan empat orang temanya bermain dan mandi di kolam bekas lubang galian tanah di kawasan Jalan S. Parman, RT 30 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah, sekira pukul 12.00 Wita.
Lubang tersebut berada tak jauh dari Perumahan Pesona Azarya. Empat orang temannya itu diketahui bernama Mustofa (9), Ari (9), Reval (8) dan Yayan (11).
Setelah sempat berenang, beberapa menit kemudian Sultan tak terlihat lagi oleh keempat temannya. Saat tak lagi muncul ke permukaan, korban sempat dicari oleh keempat temannya. Mereka mengelilingi lubang tersebut.
“Saya waktu itu saya metik kangkung tidak jauh dari situ (lokasi kejadian). Mereka (teman Sultan) datang ke saya dan lapor teman mereka tidak muncul lagi setelah berenang di lubang itu,” kata Yuli (47), warga setempat.
Mengetahui kejadian itu, Yuli pun langsung mencari bantuan, meminta pertolongan dari warga sekitar. Beberapa saat warga pun berdatangan dan langsung mencari keberadaan korban di lubang yang bekas galian yang digenangi air itu.
Selang beberapa saat, korban pun ditemukan warga di dasar kubangan galian sedada orang dewasa. Korban ditemukan warga dalam posisi kepala masuk menancap di lumpur. Badan korban seluruhnya penuh lumpur saat diangkat ke darat.
Korban pun langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk divisum dan selanjutnya dibawa ke rumah duka di kawasan Jalan S. Parman, RT 25 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah.
Kepolisian pun mendalami kasus ini. Seluruh teman korban di lokasi kejadian saat itu langsung dimintai keterangan.
“Saat ini masih menunggu hasil visum tim medis untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda kekerasan. Sementara masih kami dalami namun indikasinya adalah korban ini murni meninggal karena tenggelam,” kata Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Makhfud Hidayat melalui Kanit Jatanras Polres Balikpapan Iptu Musjaya. (sah/eny)
