Nomor Satu Kaltim
    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS
    Kamis, 30 Maret 2023
    Breaking News :
    • 25 Ribu Liter Air Diguyur untuk Clearing Jalan MT Haryono
    • Dispar Kukar Bahas Bantuan Sapras untuk Objek Wisata
    • Cuti Lebaran Dimajukan, Pemudik Diperkirakan 123 Juta Jiwa
    • BRIN Sebut Majukan Pertanian Perlu Kecerdasan Buatan
    • Jalan Depan Global Mau Dibuka Hari Ini, Eh Enggak Jadi Lagi
    • Manfaatkan Teknologi, Perempuan Asal Bukit Seloka Sukses Bantu Perekonomian Keluarga
    • Syukri: Wali Kota Jangan Takut Putus Kontrak PT Fahreza
    • Panen Raya Tiba, Serap Beras Petani Semaksimal Mungkin
    • DAS Ampal: Hak Rakyat Tergerus Proyek Ambisius
    • Kebijakan Surat
    Nomor Satu Kaltim
    Twitter Facebook Instagram YouTube Telegram RSS
    Login
    • Utama
      • Lapsus
    • Metropolis
      • Balikpapan
      • Samarinda
    • Daerah
      • Kutim
      • Kukar
      • Kubar
      • Bontang
      • Penajam
      • Paser
      • Berau
      • Mahulu
      • Kaltara
    • Ekonomi
      • Perbankan
      • Pajak
      • SAHAM
      • Oil and Gas
    • Nasional
      • COVID-19
      • Politik
    • Disway
      • Catatan Dahlan Iskan
      • Catatan Rizal Effendi
      • Kolom Redaksi
    • Ragam
      • Olahraga
      • Podcast
        • Video Terbaru
        • LIVE
      • Feature
      • Opini
      • Cerita Rakyat
      • Hiburan & Gaya Hidup
      • Clearing Hoax
      • Resep
      • Index Berita
    • Advertorial
      • DPRD Kutai Timur
    • Network
      • Nomor Satu Utara
      • DI’s Way
    Nomor Satu Kaltim
    Home»Index Berita»Disway»Catatan Dahlan Iskan»Bakar 1.500 T
    Catatan Dahlan Iskan

    Bakar 1.500 T

    By Devi AlamsyahSelasa, 7 Februari 2023, 08:09 WITA5 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email
    catatan dahlan iskan
    Bagikan
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    SEHARI sebelum menghadiri peringatan Satu Abad NU hari ini, Presiden Jokowi bikin penasaran publik: jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi di sini.

    Ibu kota India memang lagi dilanda demo. Juga di Gujarat. Berhari-hari. Kian rusuh. Sidang parlemen pun sampai ditunda. Bukan soal politik. Bukan pula kenaikan harga kebutuhan hidup. Demo itu, aneh, soal dugaan praktik kecurangan di sebuah perusahaan. Yakni di Adani Group, sebuah konglomerat dari Ahmadabad, Gujarat.

    Nama bos Adani Group, Anda sudah tahu: Gautam Adani, 60 tahun. Gautam satu daerah dengan orang kuat India saat ini: Narendra Modi. Yakni Perdana Menteri India yang terpilih untuk periode kedua.

    Sebelum jadi perdana menteri pun Modi sudah orang kuat. Di Gujarat. Ia terpilih sebagai gubernur Gujarat: juga dua periode. Populer sekali. Pertumbuhan ekonomi Gujarat saat itu hampir selalu 9 persen/tahun. Modi sudah menjelaskan bahwa Gautam tidak mendapat keistimewaan dari pemerintah.

    Ahmadabad juga daerah kelahiran Mahatma Gandhi yang Anda agungkan itu. Saya pernah ke rumah aslinya di sana.

    Grup Adani memang lagi kelimpungan saat ini. Harga sahamnya runtuh. Grup perusahaan ini tiba-tiba saja kehilangan kekayaan lebih Rp 1.500 triliun. Penyebabnya: ”pembunuh saham” dari Amerika Serikat beraksi. Sang pembunuh adalah sebuah perusahaan riset pasar modal: Hindenburg Research (HR). Bisnis perusahaan itu memang melakukan penelitian terhadap perusahaan publik di pasar modal. Terutama perusahaan yang dicurigai melakukan praktik curang di bursa saham.

    Perusahaan riset ini juga punya usaha lain: melakukan short selling.

    Mimpi buruk Gautam itu terjadi tanggal 24 Januari lalu. Hindenburg hari itu mengeluarkan hasil risetnya: Adani Group telah melakukan manipulasi saham, laporan keuangan, dan diragukan bisa membayar kembali utang-utangnya.

    Adani Group pun sibuk membantah hasil riset itu. Tapi publik lebih percaya pada Hindenburg. Harga saham 11 perusahaan Grup Adani yang go public terus menurun. Sampai Senin kemarin harga saham itu masih terus turun. Market cap Adani turun sampai USD 110 miliar.

    Baca Juga:  Filsafat Sains

    Yang membuat rakyat demo adalah: perusahaan itu punya utang ke bank milik negara dan asuransi. Nilai utangnya sampai sekitar Rp 400 triliun. Rakyat minta semua itu diusut. Lalu, minta diselidiki pula apakah ada hubungannya dengan kekuasaan Modi.

    Hindenburg sendiri awalnya juga curiga: bagaimana grup usaha ini bisa melejit begitu meroketnya. Tahun 2021 kekayaannya USD 100 miliar. Tahun 2022 menjadi USD 200 miliar. Berarti langsung menjadi konglomerat nomor 3 di India. Di bawah grup Mukesh Ambani dan Tata.

    Di bulan November 2022 sudah naik lagi menjadi USD 280 miliar. Sudah mengalahkan Tata. Gautam Adani langsung jadi orang nomor 21 terkaya di dunia. Terkaya di India dan terkaya di Asia.

    Awalnya saya mengira melonjaknya kekayaan Adani berkat batu bara Kaltim. Seperti halnya Low Tuck Kwong: tiba-tiba jadi orang terkaya di Indonesia berkat batu bara Kalimantan.

    Adani memang punya tambang batu bara besar di Kaltim. Atau Kaltara. Harga batu bara dalam dua tahun terakhir bikin banyak orang mendadak kaya. Maka mungkin saja tuduhan Hindenburg salah. Tapi Hindenburg sudah menantang: tuntutlah kami kalau kami salah. Sampai kemarin belum ada rencana Adani untuk menuntut Hindenburg.

    Saham grup Adani lebih jatuh lagi karena Hindenburg ikut main short selling. Ia melakukannya secara terbuka. Ketika mengumumkan hasil riset itu pun Hindenburg sekalian mengumumkan: ia memegang saham Grup Adani yang bisa di-short selling. Berarti Hindenburg yakin benar bahwa harga saham Grup Adani akan jatuh, setidaknya sampai 50 persen.

    Baca Juga:  Imlek Cemburu

    Ketika grup Adani sibuk membantah tudingan Hindenburg, perusahaan riset ini pinjam saham dalam jumlah besar. Dengan harga saham masih tinggi saat itu.

    Saham itu ia jual. Uangnya diberikan kepada pemilik saham, dengan catatan: kalau harga saham sudah turun 50 persen sebagian uang tersebut untuk membeli kembali. Dengan harga murah. Cukup dengan separo uang hasil penjualan bisa membeli saham dengan jumlah yang sama dengan saat menjual. Dengan demikian jumlah sahamnya tetap, tapi masih punya separo uang dari hasil penjualan. Hindenburg dapat untung dari situ.

    Hindenburg melihat grup Adani akan menimbulkan bencana di India. Bencana itu sebenarnya bisa dihindarkan kalau tidak ada kejahatan di dalamnya.

    Nama Hindenburg sendiri diambil dari peristiwa tahun 1937: yang mengakibatkan 36 orang tewas. Di New Jersey, dekat New York. Itu akibat manusia yang kurang bertanggung jawab.

    Hari itu balon zeppelin, yang terbang dari Jerman, akan mendarat di New Jersey. Pesawat balon itu terbang sejak tanggal 3 Maret 1937. Melintasi Atlantik. Tiba di atas Boston. Lalu mengarah ke New Jersey. Ketika melintas di atas Manhattan, zeppelin merendah. Sekalian memberi kesempatan penumpangnya melihat keindahan dari atas. Tapi angin topan membuat zeppelin harus memutar. Pendaratan balon itu tertunda sampai 6 jam.

    Saat mau mendarat itulah zeppelin terbakar. Pesawat balon ini membawa penumpang 36 orang, dengan awak sebanyak 61 orang. Jumlah awak lebih besar karena sebagian adalah peserta training. Penerbangan balon kala itu dianggap cerah sehingga perlu banyak kru baru yang terlatih.

    Separo penumpang meninggal, hampir separo kru juga meninggal. Nama zeppelin yang terbakar itu adalah: Hindenburg. Diambil dari nama presiden Jerman sebelum kecelakaan itu.

    Yang juga kasihan adalah calon penumpang jurusan baliknya: batal terbang. Padahal full booked. Mereka akan menghadiri pelantikan raja Inggris saat itu. Kini Hindenburg menimbulkan kebakaran di Gujarat, India. (Dahlan Iskan)

    (Visited 20 times, 3 visits today)

    Berita Terkait

    Adani Group Gujarat Narendra Modi Satu Abad NU
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email

    Komentar Batalkan balasan

    dahlan iskan
    BERITA POPULER
    • Gandeng Peradi Balikpapan, Warga Siapkan Class Action PT FahrezaGandeng Peradi Balikpapan, Warga Siapkan Class Action PT Fahreza Senin, 27 Maret 2023, 13:26 WITA
    • Kampung Anah Membara, 3 Rumah Ludes TerbakarKampung Anah Membara, 3 Rumah Ludes Terbakar Rabu, 1 Maret 2023, 20:14 WITA
    • Manfaatkan Teknologi, Perempuan Asal Bukit Seloka Sukses Bantu Perekonomian KeluargaManfaatkan Teknologi, Perempuan Asal Bukit Seloka Sukses Bantu Perekonomian Keluarga Rabu, 29 Maret 2023, 15:04 WITA
    • Kabupaten Paser Raih Adipura 2022 Kategori Kota KecilKabupaten Paser Raih Adipura 2022 Kategori Kota Kecil Selasa, 28 Februari 2023, 23:40 WITA
    • DAS Ampal: Hak Rakyat Tergerus Proyek AmbisiusDAS Ampal: Hak Rakyat Tergerus Proyek Ambisius Rabu, 29 Maret 2023, 09:00 WITA
    • Hilirisasi Perkebunan Sawit Meningkat PesatHilirisasi Perkebunan Sawit Meningkat Pesat Rabu, 1 Maret 2023, 18:30 WITA
    • Permohonan Ditolak MK, Bupati Kukar: Serahkan ke HukumPermohonan Ditolak MK, Bupati Kukar: Serahkan ke Hukum Kamis, 2 Maret 2023, 22:35 WITA
    • Produksi Budidaya Lele Balikpapan Terdampak Cuaca BurukProduksi Budidaya Lele Balikpapan Terdampak Cuaca Buruk Rabu, 1 Maret 2023, 16:35 WITA
    • Karyawan PT EBH-RML Bekerja Lagi, Kepala Adat Apresiasi Polres KubarKaryawan PT EBH-RML Bekerja Lagi, Kepala Adat Apresiasi Polres Kubar Selasa, 28 Maret 2023, 21:40 WITA
    • Jalan Depan Global Mau Dibuka Hari Ini, Eh Enggak Jadi LagiJalan Depan Global Mau Dibuka Hari Ini, Eh Enggak Jadi Lagi Rabu, 29 Maret 2023, 18:15 WITA
    Komentar Terbaru
    • Obednego pada Pertamina Buka Peluang Bangun SPBN
    • Wisnu pada Haji Asengย 
    • Andi yunianto pada Tambang Ilegal di Tahura, Catut Nama Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim
    • Ipo pada Pailit Elit
    • Trino Junaidi pada Besok, 3 Ribu Masyarakat Adat Kutai Kembali Cat Jembatan Kartanegara Jadi Kuning Sakral

    Tentang Kami

    ๐๐จ๐ฆ๐จ๐ซ๐ฌ๐š๐ญ๐ฎ ๐Š๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐๐ข๐š ๐ข๐ง๐Ÿ๐จ๐ซ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข ๐๐š๐ง ๐›๐ข๐ฌ๐ง๐ข๐ฌ ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ง๐  ๐ข๐ง๐ฌ๐ฉ๐ข๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐š๐ค๐š๐ฅ ๐ฌ๐ž๐ก๐š๐ญ. ๐Œ๐ž๐ง๐ฒ๐š๐ฃ๐ข๐ค๐š๐ง ๐ฌ๐ฎ๐๐ฎ๐ญ ๐ฉ๐š๐ง๐๐š๐ง๐  ๐›๐š๐ซ๐ฎ ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐š๐ค๐ง๐š๐ข ๐ฉ๐ž๐ซ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐ฐ๐š ๐๐š๐ซ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฌ๐ข ๐›๐ž๐ซ๐›๐ž๐๐š. ๐Œ๐ž๐๐ข๐š ๐ข๐ง๐ข ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข๐ก ๐ญ๐ž๐ซ๐ ๐š๐›๐ฎ๐ง๐  ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐ƒ๐ข๐ฌ๐ฐ๐š๐ฒ ๐๐ž๐ฐ๐ฌ ๐๐ž๐ญ๐ฐ๐จ๐ซ๐ค (๐ƒ๐๐) ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐๐ข๐›๐ข๐ง๐š ๐ƒ๐š๐ก๐ฅ๐š๐ง ๐ˆ๐ฌ๐ค๐š๐ง.

    Hubungi Kami

    ๐๐€๐‹๐ˆ๐Š๐๐€๐๐€๐:
    ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐ฅ๐ž๐ค๐ฌ ๐Œ๐š๐ฉ๐ฉ๐ฅ๐ž ๐๐ฅ๐จ๐ค ๐€ ๐Ÿ” ๐๐จ๐ซ๐ง๐ž๐จ ๐๐š๐ซ๐š๐๐ข๐ฌ๐จ, ๐๐š๐ฅ๐ข๐ค๐ฉ๐š๐ฉ๐š๐ง ๐’๐ž๐ฅ๐š๐ญ๐š๐ง.
    ๐“๐ž๐ฅ๐ž๐ฉ๐จ๐ง :
    ๐Š๐š๐ง๐ญ๐จ๐ซ : +๐Ÿ”๐Ÿ ๐Ÿ“๐Ÿ’๐Ÿ ๐Ÿ–๐Ÿ“๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ” ;
    ๐‘๐ž๐๐š๐ค๐ฌ๐ข : +๐Ÿ”๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ“๐Ÿ-๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ๐Ÿ-๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ“๐ŸŽ ;
    ๐ˆ๐ค๐ฅ๐š๐ง : +๐Ÿ”๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ“๐Ÿ-๐Ÿ“๐ŸŽ๐Ÿ–๐Ÿ–-๐ŸŽ๐Ÿ“๐Ÿ•๐Ÿ“

    ๐’๐€๐Œ๐€๐‘๐ˆ๐๐ƒ๐€:
    ๐‰๐ฅ. ๐†๐š๐ญ๐จ๐ญ ๐’๐ฎ๐›๐ซ๐จ๐ญ๐จ ๐†๐ . ๐Ÿ๐Ÿ’ ๐Š๐ž๐ฅ. ๐๐š๐ง๐๐š๐ซ๐š, ๐Š๐ž๐œ. ๐’๐ฎ๐ง๐ ๐š๐ข ๐๐ข๐ง๐š๐ง๐ , ๐Š๐จ๐ญ๐š ๐’๐š๐ฆ๐š๐ซ๐ข๐ง๐๐š.
    ๐ˆ๐ค๐ฅ๐š๐ง : ๐ŸŽ๐Ÿ–๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ’๐Ÿ–๐Ÿ’๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ

    ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ #๐Ÿ: ๐ง๐จ๐ฆ๐จ๐ซ๐ฌ๐š๐ญ๐ฎ๐ค๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ[๐š๐ญ]๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ[๐๐จ๐ญ]๐œ๐จ๐ฆ
    ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ #๐Ÿ: ๐๐ข๐ฌ๐ค๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ[๐š๐ญ]๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ[๐๐จ๐ญ]๐œ๐จ๐ฆ

    Facebook Twitter Instagram YouTube Telegram RSS

    ๐๐จ๐ฆ๐จ๐ซ ๐’๐š๐ญ๐ฎ ๐Š๐š๐ฅ๐ญ๐ข๐ฆ ๐ญ๐ž๐ซ๐ฏ๐ž๐ซ๐ข๐Ÿ๐ข๐ค๐š๐ฌ๐ข ๐ƒ๐ž๐ฐ๐š๐ง ๐๐ž๐ซ๐ฌ ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐๐จ๐ฆ๐จ๐ซ ๐Ÿ•๐Ÿ–๐Ÿ•/๐ƒ๐-๐•๐ž๐ซ๐ข๐Ÿ๐ข๐ค๐š๐ฌ๐ข/๐Š/๐ˆ๐—/๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ

    Copyright ยฉ 2020 byย NomorSatuKaltim.comย 

    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact
    • Tentang
    • Redaksi
    • Privasi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Pemberitaan Ramah Anak
    • E-Paper
    • Iklan
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?